Song Of The Prince [Seo Dong Yo] – Episode 55 (Finale)

Giroo melangkah ke luar ruangan, berhadapan muka dengan Sunhwa Gongju dan Mokrasu.

Para prajurit sudah merentangkan busur mereka, bersiap untuk melepaskan anak panah ke arah Giroo.

Jang: Berhenti! Jangan lepaskan panah!

Jang mulai berlari…. Giroo mengetahui kalau pasukan sudah menantinya, tetapi ia tetap keluar dari kamar, Dooil melindungi Sunhwa, dan pasukan pemanah melepaskan  anak-anak panah mereka yang kemudian  terbang menuju Giroo.

Giroo terpanah, tubuhnya penuh dipenuhi dengan anak panah.  Ia jatuh berlutut, Sunhwa yang menyaksikannya merasa sangat shock dan sedih, Jang sudah keluar ruangan dan meilhat Giroo ternyata sudah terpanah.

Mokrasu: Giroo!

Giroo: Guru… Aku berterima kasih karena kau masih hidup! (tubuhnya jatuh terlentang, Mokrasu menghampirinya)

Mokrasu: Giroo… Giroo! (Jang hanya dapat mengawasi saja)  Giroo!

Giroo: Aku pikir kalau aku bahkan telah  … membunuhmu, Guru .. Guru ….

(Melihat Sunhwa). Tuanku Puteri … Aku minta maaf karena membuatmu melihat kematian diriku sebagai seorang Hwarang yang memalukan. Maafkan aku. Tapi kau harus percaya padaku dalam satu hal: Aku pikir satu-satunya cara untuk mencintai Tuanku Puteri adalah dengan  berdiri di hadapannya sebagai seorang Hwarang pemenang.

Menyembunyikan hasratku padamu, aku membuat kesepakatan dengan raja sebagai gantinya …

Aku tidak tahu kalau itu akan menjadi kesalahan terbesar dalam hidupku, dosa terbesarku. Tapi aku juga pernah memiliki … masa-masa ketika hatiku berdetak lebih cepat karenamu …

Aku benar-benar mencintaimu … Walaupun itu sudah terlalu lama terjadi hingga aku hampir tak ingat lagi …

Sunhwa merasa sedih, ia menangisi Giroo, menangisi seorang laki-laki yang pernah mencintainya dan menjaganya, tapi kemudian melangkah di jalan yang salah demi mendapatkan cintanya dan akhirnya berakhir dengan tragis.

Giroo mengingat masa lalu …

Giroo kecil, mengintip  Sunhwa Gongju sedang latihan menari saat masih kecil …

Giroo menemukannya pingsan dan merawatnya …

Jang membawa Giroo yang terluka ke Baekje …

Giroo mencoba untuk memukul Jang tetapi Jang menangkap lengannya …

Masa-masa perkabungan Raja Weeduk dimana ia menyangka kalau seluruh dunia sudah berada di tangannya …

Pertarungan terakhir antara dirinya dan Jang …

Upacara  ‘kelulusan’ nya di Haneulchae …

Ketika ia terkena anak panah saat upacara inisiasinya …

Ketika ia membuatkan Sunhwa busur dan Sunhwa memakainya untuk berlatih memanah  …

Ketika Giroo melihat Sunhwa menangis untuk ‘kekasih’ nya yang belum diketahui oleh Giroo siapa dia sebenarnya..

Giroo mengingat senyuman manis dari Sunhwa …

Suara hati Giroo:  Aku juga pernah memilikinya … Tidak ada yang tahu, tidak ada yang memahami hal ini … tapi aku juga pernah mencintai seseorang di dunia ini. ….

Di dalam dunia di mana diriku sudah tidak ada lagi  … (menatap Sunhwa) Semoga kau akan berbahagia. (Menatap pada Jang) Berbahagialah seolah-olah kau tidak pernah mengenalku … (Giroo meninggal)

Mokrasu: Giroo … Giroo.

KEMUDIAN

Suara hati Mokrasu: Ketika asap melayang lebih tinggi dari pegunungan dan menjadi hujan, pegunungan melingkupi asap dan membiaskan sinar matahari ….

Bumro: Guru, hujan turun. Mari kita pergi. (Dia pergi bersama dengan rahib kuil  tetapi Mokrasu tetap berdiri di tempat pembakaran jenazah.)

Suara hati Mokrasu: Giroo, mulai dari sekarang semoga kau menemukan kedamaian di bawah sinar matahari yang cerah.

PERNIKAHAN KERAJAAN

Dayang 1: Aku mendengar kalau dia sangat cantik. Dia tampak seperti malaikat.

Dayang 2: (berlari) Berikan jalan. Berikan jalan.

Bomyung: (menyongsongnya) Apakah lotion nya sudah ada?

Dayang 2: Aku membawanya di sini!

Bomyung: Bagaimana dengan alat-alat tata rias nya?

Dayang 2: Aku juga sudah membawanya!

Bomyung: Baiklah! (Ia pergi menemui Sunhwa, dayang 2 mengikutinya)

DI DALAM

Perlengkapan rias dan baju pengantin beserta sepatunya sudah dipersiapkan.

Dayang 2 sedang merias wajah Sunhwa.

Bomyung: Sekarang, mereka akan membubuhkan bedak di wajahmu!.

Chogee: Jangan gugup. Bernapaslah dalam-dalam, seperti ini…. (Chogee memberikan contoh)

DI LUAR ISTANA RAJA

Para dayang istana sangat ingin tahu rupa pengantin wanita sehingga mereka mendekat kamar pengantin.  Dooil segera memberitahu mereka untuk mundur.

Mojin dan Eunjin keluar dari kamar bertanya-tanya mengapa dayang pembawa kipas kerajaan belum tiba (Eunjin melihat-lihat ke sekelilingnya)

Eunjin: Itu mereka …

DI DALAM

(Jang menyentuh cincin kayunya, tegang.)

Bumro: Apakah kau gugup? … (dengan nada bercanda) Mengapa kau begitu gugup?

Jang tersenyum …

Suara: Kau bisa keluar sekarang, Yang Mulia.

Bumro: Mari kita pergi.

KEMUDIAN

Ketika sang Puteri keluar, orang-orang berseru kagum karena kecantikannya.

Sunhwa dan Jang berjalan menuju satu sama lain, dan kemudian, berputar menuju ke panggung pernikahan, diiringi oleh para dayang dan para wanita Haneulchae, berjalan berdampingan. Mereka berdua saling melirik dan tertawa satu sama lain, tetapi Mojin menegur mereka:

Mojin: Setiap orang sedang mengawasi kalian. Lihatlah ke arah depan!

Sesampainya di depan panggung pernikahan, Gomo memberikan petunjuk,

Gomo: Suami akan berdiri di panggung menghadap ke timur, istri akan menghadap barat.

Jang dan Sunhwa melakukan sesuai dengan petunjuk Gomo.

Jang menghadap ke arah Timur

Sunhwa menghadap ke Barat.

Gomo: Basuh tangan kalian dengan air. (Wooyung mengawasi mereka berdua)

Dayang membawakan baskom air, Sunhwa dan Jang membasuh tangan mereka dengan air di baskom. (Wooyung meninggalkan tempat upacara)

Gomo: Isilah belahan labu dengan air. (Sunhwa dan Jang melakukannya) Tukarkan belahan labu kalian! ( Dayang menukarkan belahan labu dan menyerahkan pada Jang dan Sunhwa) Minumlah! (Jang dan Sunhwa meminum air di belahan labu) Berlututlah di hadapan Ibu Suri yang merupakan tetua dari keluarga kerajaan Baekjae, dan kepada Rahib Borang, dari Shilla!

(Jang dan Sunhwa menghadap Ibu Suri dan Rahib Borang kemudian memberikan penghormatan pada mereka)

Semua bangsawan, meskipun sebelumnya menentang, ikut mereasakan sukacita pernikahan ini.

Instruktur Gomo: Sekarang, biarlah seluruh dunia tahu kalau Raja Baekje yang Agung dan Sunhwa Gongju dari Shilla telah bersatu dalam pernikahan dan sekarang mereka adalah suami dan istri!

Raja Mu dan Ratu Sunhwa membungkuk kepada rakyat semuanya. Semua orang memberi selamat kepada mereka.

KEMUDIAN

Perayaan masih berlangsung, dengan penari dan musik.sedang menyajikan pertunjukan mereka.

Maekdosu: Aku belum pernah sebahagia ini seumur hidupku.

Bumro: Ayah, Kau harus menikahkanku juga.

Maekdosu: Aku harus menikahkanmu?

Bumro: Chogee dan Aku! Yang Mulia sudah menikah, jadi aku ingin menikah juga.

Maekdosu: Jika kau ingin menikah, Kau harus membantuku menikah dulu.

Bumro: Ayah!

Maekdosu: Tapi aku ingin tahu sekarang apakah raja kita tahu apa yang harus dilakukan … Seharusnya aku memberinya beberapa pelajaran mengenai ‘itu’, tapi aku lupa memberitahunya.

Dooil: Jangan khawatir tentang ‘itu’. Ketika saatnya tiba, mereka akan mengetahuinya dengan sendirinya bahkan orang bodoh sepertiku tahu caranya….

Maekdosu: Apakah kau pikir begitu juga?

Dooil: Mereka berdua seharusnya bersenang-senang sekarang … (Tertawa keras)

Maekdosu: Kalau ini terjadi di dalam penginapan, aku akan membuat sebuah lubang di pintu untuk mengintip mereka, tapi ini Istana dan aku tidak bisa melakukan itu kepada raja.

KEMUDIAN

Mojin bertanya apakah semuanya siap. Eunjin dan Woosoo mengiyakannya. Bomyung bertanya, dan Chogee mengiyakanya juga.

Bomyung: Semua tampaknya sudah siap.

Mojin: Ya, Baiklah. (Kepada para dayang, Eunjin, Woosoo, dan Chogee tertawa kecil …) Kalian semua harus berjalan lima langkah ke belakang!

(Kepada Jang, melalui pintu) Yang Mulia. Sekarang kita akan memulai upacara  malam pernikahanmu. Aku akan memberitahukan langkah-langkahnya. Cukup ikuti petunjuk.

Pertama-tama, ikatlah  rambutnya menjadi satu jalinan sebagai pertanda dari kehidupan bersama kalian yang panjan. (Jang tegang, mengalami kesulitan melakukan itu, dan Sunhwa menahan gelinya)

Sekarang, lepaskanlah kaus kaki dari kaki sang ratu. (Jang sedang mencoba untuk menarik kaus kaki itu, tapi ia tidak dapat melakukannya, Sunhwa tertawa)

Jang: Ini adalah upacara yang suci. Bagaimana Kau bisa tertawa seperti itu?

Sunhwa mencoba untuk terlihat serius. Jang terus mencoba menarik lepas kaus kakinya, dan dia berkeringat.

Suara Mojin: Sekarang, ada sebuah mangkuk air di bawah tempat tidur. Kau harus membasuh kaki sang ratu dengan air di dalam mangkuk itu.

Jang bahkan masih belum bisa melepaskan kaus kaki Sunhwa.…. Jang sedikit kebingungan, tapi tetap meneruskan untuk mencoba melepaskan kaus kaki Sunhwa.

Sunhwa sendiri ‘melihat’ Jang  dengan pandangan apa boleh buat … (hahahaha … lucu banget deh 😛 )

Mojin: (melanjutkan urutan ritual ‘malam pertama’) …..Sekarang, kau harus memijat kaki sang ratu dengan minyak wangi.

Jang masih berkutat dengan kaus kaki Sunhwa …. berkeringat …

Sunhwa mengambil saputangan untuk menyeka keringat Jang,

Jang menyerah, dan dia duduk di tempat tidur di samping istrinya. Mereka berdua tersenyum. Sunhwa menyentuh wajah Jang, dan mereka saling berpegangan tangan. Jang menyentuh wajah Sunhwa, dan kemudian membelainya.


Di luar, semua orang dapat melihat gerakan mereka saling membelai melalui bayangan mereka. Mojin dan Bomyung menjadi terkejut. Eunjin, Woosoo, dan Chogee terlihat tertawa … sedikit malu-malu melihat itu ….

Mojin: Kecuali para pengawal, setiap orang harus pergi sekarang. (Kepada Jang) Yang Mulia, kau dapat menyelesaikan ini sendiri. Kami akan pergi sekarang. (Semua orang kecuali pengawal pergi)

Di dalam, Jang dan Sunhwa terlalu sibuk membelai satu sama lain sehingga tidak mendengarkan Mojin. ( ….. ha ha ha ha ha ha ha ….. ketawa sampai sakit perutku 😛 ) Terlihat bayangan mereka saling merangkul …. Mojin dan Bomyung sangat terkejut dan salah tingkah ….

Mojin: (gugup) Lilin … matikan lilinnya dulu. (Kalo nda ntar keliatan bayangan lagi … ehem … 😛 )

Bayangan Jang dan Sunhwa saling berpisah, kemudian terlihat bayangan Jang berusaha mematikan lilin. Ruangan menjadi gelap, Mojin dan Bomyung lega, mereka segera pergi dari kamar pengantin.

KEMUDIAN

Keesokan paginya …

Mokrasu: (kepada Wooyung) Haruskah kau pergi sekarang?

Wooyung: Aku harus . .. !

Mokrasu: Kau telah melakukan begitu banyak hal bagi raja. Terima kasih.

Wooyung: Katakan padanya kalau aku mengharapkan dirinya mendapatkan kebahagiaan terbesar dalam hidupnya.

Mokrasu: Baik!

Wooyung: Aku akan berada di Kuil Agung Kerajaan, jadi kau harus sering-sering datang mengunjungi diriku.

Mokrasu: Baik1

(Andy: Terimakasih Wooyung Gongju, sampai pada akhirnya pun kau masih mendoakan kebahagiaan bagi Jang, bahkan aku yakin kalau kau di kuil pun  akan selalu memanjatkan doa bagi kesehatan dan kebahagiaan Raja….. Selamat tinggal Wooyung Gongju ….. selamat tinggal wajah bundar yang manis 😀 )

KEMUDIAN
Eunjin, Woosoo dan Makedosu berbicara tentang perasaan mereka setelah pernikahan Jang dan Sunhwa.

Maekdosu: Eunjin, jangan goyang-goyang kakimu seperti itu, bumi akan musnah nantinya. Aku bertanya-tanya apakah raja akan mendapatkan istirahat yang cukup malam ini … (pada Eunjin). Kau pasti merasa sedih …

Eunjin: Sebalikhnya, Aku merasa sangat senang. Aku benar-benar ingin mengucapkan selamat kepadanya, tapi sebagian kecil diriku terasa kosong.

Maekdosu: Aku mengerti bagaimana perasaanmu. Ketika aku membiarkan Mojin pergi, aku merasa seperti dirimu. Sekarang aku pikir, hanya kita berdua yang tersisa. Kita seperti pasangan yang aneh …

Woosoo: Mengapa kau lupa padaku?

Maekdosu: Kau benar. Kau juga tanpa pasangan. (Dia bernyanyi untuk mereka.)

Pemberitahuan mengenai pembagian tanah disebarkan, dan rakyat yang membaca pemberitahuan itu dengan penuh kegembiraan.

Pria 1: Apakah mereka benar-benar menerapkan sistem yang baru hari ini?

Pria 2: Aku tidak bisa mempercaya semuanya ini, tapi itu benar-benar terjadi.

Pria 3: Aku seperti orang bodoh karena tak bisa membaca pengumuman ini. Apakah isinya?

Pria 2: Semua budak pekerja akan bebas, dan tanah akan dibagi-bagikan kepada masyarakat, beberapa untuk disewakan dan beberapa lagi untuk dimiliki..

Pria 1: Juga, pasukan pribadi yang ditambahkan ke dalam pasukan kerajaan akan membantu dalam pembangunan bendungan air untuk membantu mengairi pertanian. Ini berarti akan ada panen berlimpah bagi semua orang pada zaman yang akan datang!.

Pria 3: Benarkah?

Jang memberikan perintah kepada para bangsawan dan menambahkan petunjuk lebih lanjut tentang peraturan baru dan undan-undang, membatasi jumlah dan periode waktu bangsawan dapat memiliki tanah, dan apa tanggung jawab dari pasukan pribadi mereka, dan hukuman jika mereka gagal, dll

Jang: (Dengan suara memerintah, kepada para bangsawan) Ini adalah tugas seumur hidupku sebagai seorang raja. Kau semua bangsawan dan menteri harus mendengarkan aku. Melalui reformasi ini, kesejahteraan publik harus distabilkan sehingga masyarakat umum tidak akan kelaparan lagi. Semua dari kalian harus memberikan yang terbaik untuk mewujudkan semua tujuan ini!

Semua bangawan: Baik, Yang Mulia.

KEMUDIAN

Beberapa bulan telah berlalu sejak Pernikahan Jang dan Sunhwa.

Sunhwa: Apa? Rahib Borang ada di sini?

Jang: Biarkan dia masuk

Borang: (masuk dan membungkuk) Bagaimana kabarmu?

Sunhwa: Suatu kejutan. Kenapa kau tidak memberitahu kami kalau kau akan datang?

Borang: Raja mengirimku kemari..

Jang: Selamat datang. Bagaimana keadaan dari setiap orang di Shilla?

Borang: Semua orang baik-baik saja, Yang Mulia.

Jang: Apakah Puteri kami bahagia di sana? (

Andy: Aku ndak ngerti,, siapa yang dimaksudkan dengan Puteri itu, apakah Wooyung, atau puteri lain, atau anak perempuan dari Jang dan Sunhwa … maklum anak Jang dan Sunhwa khan cucu Raja Shilla … bener-bener ndak nemu L tapi menurutku itu adalah Tuan Puteri yang lain dari keturunan kerajaan)

Borang: Ya, raja memberikan perlakuan khusus karena dia dikirim oleh Baekje.

Jang: Kirimkan pesanku pada Rajamu kalau aku sangat berterima kasih.

Borang: Ya, aku akan melakukannya..

KEMUDIAN

Sunhwa: Aku sangat terkejut melihatmu di sini dengan keadaan seperti ini. Apakah keadaan raja dan ibu baik?

Borang: Mereka berdua baik-baik saja … Sebenarnya, Yang Mulia telah mengirimkan pesan rahasia.

Sunhwa: Sebuah pesan rahasia?

Borang: Ya!

Memberikan surat pada Sunhwa yang diterima dan langsung dibaca oleh Sunhwa.

Suara Raja Jinpyung:

Pelajarilah situasi kekuatan militer Baekje, dan pelajari semua tentang Akademi. Juga, usahakan agar 50 orang Shilla yang pergi denganmu terlibat dalam segala perkerjaan di Istana, sehingga kita dapat menggunakan mereka bila diperlukan. Ingat ini, sebelum menjadi Ratu Baekje kau adalah seorang Puteri dari Shilla.

Sunhwa: (melempar surat dengan penuh kemarahan) Aku tidak bisa melakukan ini.

Borang: Pernikahan aliansi selalu menjadi seperti ini. Itu tergantung pada kepentingan pribadi dari kedua negara.

Sunhwa: Aku tidak bisa mengikuti perintahnya. Jika Kau datang untuk memberitahuku hal ini, jangan pernah datang kembali kemari lagi.

Borang: Yang Mulia Ratu …

Sunhwa: Sebelum aku menjadi Puteri Shilla, aku adalah Ratu Baekje. Sebelum aku menjadi Ratu Baekje, aku adalah istri dari seorang pria. Bagaimana kau bisa memintaku untuk mengkhianati suamiku?

Borang: Raja tidak berpikir seperti itu.

Sunhwa: Aku akan berpura-pura tidak pernah mendengar ini. Katakan padanya kata-kataku ini..

KEMUDIAN

Seochoong: Yang Mulia Ratu.

Sunhwa: Ada apa?

Seochoong: Ketika Rahib Borang datang, ia memerintahkanku untuk mempelajari situasi mengenai pasukan raja dan para pengawalnya.

Sunhwa: Apa?

Seochoong: Tidak hanya kepadaku ,tetapi perintah itu juga diberikan kepada setiap orang Shilla yang ada di sini.

Sunhwa: Apa? Setiap orang menerima perintah rahasia itu?

Seochoong: Ya.

Tiga tahun kemudian

Shilla melanggar perjanjian damai yang telah ditetapkan melalui pernikahan kerajaan anatara Jang dan Sunhwa.

Sadokwang: Yang Mulia, kita tidak bisa membiarkan ini. Tidak cukup dengan menyerang kita terlebih dulu, mereka bahkan mengeksekusi Puteri yang kita kirim sebagai tanda perjanjian damai kita. Mereka secara otomatis telah menghancurkan  pernikahan aliansi.

Baekjang: Shilla telah mengkhianati kita sekali lagi. Pernikahan aliansi hancur.

Sadokwang: Yng Mulia, kita tidak bisa memaafkan Shilla lagi.

Baekje: Kau harus menghukum mereka untuk ini.

Sadokwang: Karena mereka telah mengeksekusi Puteri kita, kau harus membuat ratu membayarnya ratu. Kau harus menurunkan ratu dari posisinya..

Jang: …

Wangoo: Namun, sang ratu telah menolak perintah yang dikirim kepadanya oleh Shilla, dan dia malah mengirim kembali semua orang Shilla di Istana. Apakah kalian masih harus menurunkannya?

Daejang: Dia juga telah melakukan banyak hal. Selama pembangunan bendungan air, ia mengunjungi tepat pembangunan dan memastikan semuanya berjalan dengan baik. Dia juga bertemu utusan dari negara-negara lain, memperkuat hubungan luar negeri kita. Dia tidak pernah melakukan tindakan pengkhianatan terhadap Baekje.

Sadokwang: Kita tahu itu, itu memang benar. Namun, Shilla telah membunuh Puteri kita. Kita harus menanggapinya dengan cara yang sama.

Baekjang: Jika tidak, tidak hanya Shilla, tetapi juga semua bangsa lain akan menganggap kita sebagai pengecut.

Sadokwang: Mereka telah menghina kebanggaan Baekjae kita. Jadi sebenarnya, kita harus meminta, bukan untuk penurunan dirinya, melainkan untuk mengeksekusinya.

Baekjang: Ya, Yang Mulia. Eksekusilah Ratu dan pertahankan kebanggaan dari Baekje.

Sadokwang: Pertimbangkan ini dengan bijaksana

Semua orang:. Pertimbangkan ini dengan bijaksana

KEMUDIAN

Sadokwang: Sekarang, kita telah jelas melihat maksud Shilla yang sebenarnya!.

Baekjang: Itu benar.

Sadokwang: Meskipun rakyat menyukai raja dan ratu kita, mereka tidak akan mendukungnya dalam situasi seperti ini.

Baekjang: Benar!

Sadokwang: Melalui ini, kita mungkin memiliki kesempatan untuk mendapatkan kembali kekuasaan kita.

Baekjang: Tepat. Pikirkan cara kita hidup seperti tahanan dalam tiga tahun terakhir. Hal-hal yang berkaitan dengan pasukan dan tanah kita!
Bangsawan  4: Ini adalah kesempatan kita.

Sadokwang: Itu benar. Jadi kita harus memaksanya untuk mengeksekusi ratu.

Semua: Tepat!

KEMUDIAN

Suara: Yang Mulia. Ibu suri di sini.

Jang: Biarkan dia masuk ..

Ibu suri: Apakah Kau hanya akan diam sajat tanpa melakukan apapun? Kita dapat memaafkan hal-hal yang lain, tapi tidak dengan eksekusi Puteri kita yang menjadi utusan di Shilla. Itu seolah-olah mereka telah mengarahkan tombak mereka kepadamu. Jadi, kau harus menjawab tindakan mereka itu. Apakah kau sudah lupa apa yang telah terjadi tiga tahun yang lalu? Karena semua bangsawan telah setuju untuk memberikan keputusan mereka padaku, aku punya kekuasaan untuk membuatmu turun tahta. Tapi demi kerajaan, aku melewatkan masalah itui. Namun, melihat hasilnya, jelas Raja Shilla telah merencanakan ini sejak saat itu. Itulah alasannya mengapa kau harus mengeksekusi ratu.

Jang: …

KEMUDIAN

Jang: Bagaimana dia bisa melakukan ini? Bagaimana ayah mertuaku bisa melakukan ini? Aku tidak bisa memaafkannya. Aku tidak bisa.

Sunhwa: Eksekusilah diriku …

Jang …

Sunhwa: Dia mungkin sudah merencanakan ini sejak pernikahan aliansi ditandatangani, dan Shilla adalah pihak yang melanggar perjanjian ini. Jadi … berhentilah menyiksa dirimu sendiri dan … eksekusilah aku. Itulah satu-satunya cara agar Yang Mulia tidak akan menderita perlawanan dari para bangsawan … dan satu-satunya nya cara agar kaudapat terus melakukan pekerjaan yang telah kau lakukan sampai sekarang … Aku akan menerima ini. Aku bisa menerimanya!

Jang: Itu sebabnya aku tidak bisa memaafkannya. Aku tidak bisa memaafkan ayahmu, Raja Shilla. Dia menempatkan aku dalam posisi di mana aku harus membunuh ratu aku sendiri … Bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana?

Suara Sadokwang: Yang Mulia. Eksekusilah ratu.

Suara para bangsawan lain: Eksekusila dia

Suara Sadokwang: Petimbangkanlah ini dengan bijaksana!

Suara para bangsawan lain: Pertimbangkanlah dengan bijaksana!

DI LUAR

Sadokwang: Yang Mulia. Jika Kau tidak mengeksekusi ratu, moral dari seluruh orang-orang di Baekje akan pecah. Pertimbangkanlah ini dengan bijaksana

Para Bangsawan lain: Pertimbangkanlah dengan bijaksana!

DI DALAM

Jang: Memintaku  untuk membunuhmu? Mereka menyuruhku untuk membunuh ratuku dengan tanganku sendiri?

Sunhwa: Yang Mulia …

Jang: Memintaku untuk membunuh ratuku?

Jang berjalan ke luar, di mana para bangsawan sedang memohon Raja untuk mengeksekusi Ratu

DI LUAR

Jang: Haruskah aku membunuh ratuku dengan tanganku sendiri?.

Sadokwang: Yang Mulia, pertimbangkanlah ini dengan bijaksana

Para bangsawan lain: Pertimbangkanlah dengan bijaksana!

Jang: Aku tidak bisa.

Sadokwang: Yang Mulia.

Jang: Aku tidak bisa!

Semua orang: Yang Mulia.

Jang: Aku tidak bisa, dan aku tidak seharusnya melakukan ini! Aku tidak akan melakukannya! Ratu ada di pihakku, adalah rakyat dan sekaligus Ratu dari Baekje. Kau tahu itu lebih baik dariku.!

Sadokwang: Namun, Yang Mulia …

Jang: Mulai sekarang, jika ada yang berani untuk meminta eksekusi dirinya, aku akan mengeksekusi mereka terlebih dahulu.

Sadokwang: Yang Mulia. Hal ini berkaitan dengan kehormatan kerajaan kita! Kita tidak bisa menutup mata karenanya!

Jang: Dengarkan aku. Aku akan memimpin pasukan. Aku sendiri yang akan pergi berperang dan menyerangnya!. Karena telah mengkhianati ratu dan kerna telah mengkhianati Baekje … Aku akan menyerang Raja Shilla. Aku akan menang. Aku akan menang, dan aku akan mengembalikan kebanggaan Baekje.

Jang berbalik dan melihat Sunhwa, menatapnya dengan mata penuh penderitaan..

KEMUDIAN

Jang meninggalkan Istana dengan pasukannya, diiringi oleh Wangoo, Daejang dan Yaksan. Sunhwa mengawasinya pergi, air mata jatuh dari matanya …

Perang dimulai … banyak pertempuran yang terjadi, satu berganti dengan yang lain demikian seterusnya …. Sehingga …. Beberapa tahun telah berlalu

10 tahun kemudian

Ratu Sunhwa tersenyum sedih saat melihat Raja Mu telah kembali dari perang.

Wangoo mengumumkan kalau raja telah memenangkan pertempuran lain sebelumnya. Semua orang merayakan kemenangan itu. Sunhwa menyambut raja kembali, tersenyum sedih.

Jang memasuki Ruang Pertemuan Kerajaan. Semua orang berdiri untuk menyambutnya. Dia berjalan ke singgasana dan duduk di atasnya..

Jang: Aku tidak melihat Guru Mokrasu di sini ..
Daejang: Guru berada di Sajasa

Jang: Di Sajasa?

Daejang: Dia mengatakan kalau dia memiliki beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan di sana.

Sadokwang: Yang Mulia, aku ingin mengucapkan selamat kepadamu. Setiap kali kau memimpin pertempuran, pasukan kita merasa sangat gembira dan bersukacita, karena kau selalu menang.

Baekjang: Apakah kau akan membagi-bagikan tanah baru yang telah ditaklukkan kepada rakyat lagi?

Jang: Ya, aku akan melakukannya, Sangjapyung kau yang akan mengurusnya
Daejang: Ya, Yang Mulia. (Daejang telah dipromosikan menjadi Sangjapyung, kepala dari para bangsawan)

Sadokwang: Baekje sedang berkembang dengan pesat sekarang, berkat kepemimpinan darimu …

Baekjang: Itu benar, Yang Mulia.

KEMUDIAN

Jang: Bagaimana dengan kesehatan ratu?

Daejang: Yang Mulia …

Jang: Apakah para bangsawan merencanakan sesuatu terhadap dirinya?

Daejang: Bukan seperti itu. Yang Mulia telah memimpin perang sejauh ini, dan selalu menang selama ini. Jadi mereka tidak akan berani berkutik sedikitpun. Namun, mereka mungkin merencanakan sesuatu terhadap pangeran kita …

Wangoo: Bagaimana dengan pangeran kita?

Daejang: Fakta kalau ratu adalah dari Shilla … Mereka mungkin akan menentang pengangkatannya menjadi Taeja (putra mahkota).

Suara: Yang Mulia. Pangeran Uija ada di sini.

Jang: Biarkan dia masuk

Pangeran Uija: (setelah membungkuk) Yang Mulia, ibu sedang menunggumu. Tolong  pergilah ke Paviliun Ratu untuk melihatnya.

Jang: (tersenyum) Aku akan pergi menemuinya …

KEMUDIAN

Sunhwa: Bagaimana penampilanku? Apakah aku tampak cantik?

Bomyung: Ya, Jangan khawatir.

Sunhwa: …

Chogee: Terutama hari ini, dandanan itu terlihat sangat bagus padamu.  Ratu kita masih terlihat seperti seorang Gongju yang masih berumur tujuh tahun saat aku melihatmu untuk pertama kalinya.

Sunhwa: Kau lucu.

Suara: Yang Mulia ada di sini …

Sunhwa berdiri untuk menyambut Jang tapi ia tiba-tiba bergoyang seperti akan jatuh. Jang segera meraih tubuhnya, sangat khawatir ..  Sunhwa pingsan.

Jang: Istriku …. Istriku …. (Kepada yang lain) “Apa yang Kau lakukan di sana, pergilah panggil dokter Cepatlah..!

Dayang: Baik!

Sementara dayang pergi memanggilkan dokter, Jang mendudukkan  istrinya

Jang: Apakah kau baik-baik saja? Kumohon, bukalah matamu!

Sunhwa: (membuka matanya, dan tersenyum) Kau tertipu lagi, khan? Aku hanya bermain-main saja denganmu, tetapi kau menganggapnya dengan begitu serius!

Jang: (melihatnya dengan tidak percaya) Istriku, nagaimana kau bisa memainkan permainan yang sama bahkan sampai sekarang, setelah kau tumbuh dewasa dan menjadi seorang ratu?

Sunhwa: Yang Mulia … Aku hanya …

Jang: Aku sangat merindukanmu Aku menunggang kuda sepanjang jalan tanpa beristirahat.

Sunhwa: Aku memang ingin mendengar perkataai itu dari bibir Kau.

Jang: Meski begitu. Bagaimana kau terus-menerus bercanda, berpura-pura sakit?

Sunhwa: Baiklah. Jangan memarahiku lagi. (Jang menghela napas lega.) Tapi Yang Mulia, mengapa kau begitu mudahnya menjadi cemas? Sudah saatnya kau terbiasa dengan leluconku. Berhentilah menganggap semua hal dengan begitu serius!.

Jang: Dan kau berhentilah bercanda seperti ini.

Suara: Yang Mulia, dokter sudah datang

Mereka berdua berdiri untuk menyambut Instruktur Gomo.

Sunhwa: Kau tidak diperlukan lagi. Tidak ada yang terjadi, jadi kembalilah.

Gomo: Apakah Yang Mulia Ratu benar-benar tidak apa-apa?

Sunhwa: (memberikan tanda pada Gomo untuk diam) Kau tahu betapa sehatnya aku. Aku baik-baik saja, jadi tinggalkanlah kami!

Gomo: (ragu) Ya …

Raja dan ratu duduk setelah dokter pergi.

Jang: Apakah Kau benar-benar tidak apa-apa?

Sunhwa: Aku tidak apa-apa. (Jang tampak khawatir) Aku punya jiwa yang bebas, tapi lau tetap membuatku seperti seorang tawanan di dalam Istana ini. Bagaimana aku bisa baik-baik saja?

Jang: Maafkan aku.

Sunhwa: Kali ini, aku ingin pergi ke Sajasa yang terletak di Achak bersama Yang Mulia selama beberapa hari.

Jang: Ke Sajasa?

Sunhwa: Guru Mokrasu sedang bekerja pada sebuah proyekku. Dan aku ingin mengunjungi tempat peringatan ibumu. Walaupun itu hanya untuk satu hari … Aku ingin pergi ke sana dengan Mulia …

Jang: …

Sunhwa: Yang Mulia …

Jang: …

Sunhwa: Yang Mulia.

Jang: (mendongak) Baiklahm, mari kita pergi. (Sunhwa tersenyum gembira.)

KEMUDIAN

Sunhwa memasuki ruangan Akademi, dan semua orang berdiri untuk menyambutnya.

Gomo: Apakah Kau benar-benar tidak apa-apa?

Sunhwa: Aku punya permintaan …a.

Mojin: Permintaan?

Sunhwa: Raja tidak boleh tahu tentang penyakitku.

Gomo: Yang Mulia Ratu, akan sulit bagimu untuk menyembunyikan semua gejala dari penyakitmu. Kita tidak tahu seberapa cepat itu akan memburuk. Raja harus tahu ini!
Sunhwa: Bukankah kau katakan kalau penyakitku itu sangat serius?

Dokter: Ya, tapi raja harus tahu ….

Sunhwa: Aku tidak ingin dia tahu! Dia tidak seharusnya tahu! Dia sudah lelah berperang dari satu pertempuran ke pertempuran yang lain, dan ia juga masih harus mengurus negara. Aku tidak ingin dia menderita lagi karena aku.

Mojin: Ratuku …

Sunhwa: Itu sebabnya, aku harapkan kalian semua untuk mengikuti keinginanku.

Eunjin: (menahan air matanya) Kenapa kau melakukan ini? Jangan menyerah sekarang.

Woosoo: Ya, Kau pasti akan lebih baik nanti ..

Sunhwa: Aku tidak menyerah! Aku sedang berjuang dengan penyakitku. Itulah mengapa tidak boleah ada di antara kamu yang membiarkan dia mengetahuinya. Apakah kalian mengerti?

Semua: Ya.

Sunhwa: (pada Eunjin) Kau juga!

Eunjin: Ya!

Sunhwa: Dan ketika berbicara kepadaku, jangan menatapku seperti itu.

KEMUDIAN

Jang sedang mengingat Sunhwa waktu ia hampir pingsan di depannya, bertanya-tanya apakah itu benar-benar hanya lelucon.

Wangoo: Yang Mulia, Eunsol Bumro telah kembali dari Achak setelah menyelesaikan semua proyek pembangunan?

Jang: Benarkah?

Wangoo: Ya. Haruskah aku memanggilnya?

Jang: Ya. Dan katakan padanya untuk membawa istrinya, Chogee, bersama dengan dirinya!

Wangoo: Baik!.

KEMUDIAN

Maekdosu sedang bercerita kepada cucu-cucunya, mengatakan kalau dia kehilangan mata setelah berperang bagi negara. Dan mengatakan juga kalau ia sangat mencintai seni dan kerajinan. Tapi cucu-cucunya mengatakan padanya kalau mereka telah mendengar kakeknya terbiasa hidup keluyuran.

Maekdosu: Siapa yang berani mengatakan hal seperti itu?

Gadis: Ibu.

Maekdosu: Itu karena ibumu tidak mengerti apa semua hal mengenai seni!
Anak laki-laki: Apa itu?

Maekdosu: Kau harus banyak bermain, makan dan tidur supaya inspirasi sejati bisa timbul pada pikiranmu

Anak-anak: Sungguh?

Maekdosu:  Apakah kalian melihat semua  atap di Istana?

Anak-anak: Ya!

Maekdosu: Bagaimana, kalian menyukainya?

Anak perempuan: Mereka sangat indah

Maekdosu: Kau lihat? Kakakmu ini yang mencptakannya. Beberapa dari mereka tertawa, beberapa dari mereka mempermainkanku, beberapa beristirahat, beberapa mabuk. Jika setiap orang akan bekerja serius, inspirasi sejati tidak akan keluar.

Anak perempuan: Benarkah …?

Maekdosu: Tentu saja. Begitulah cara kakek kalian dipromosikan menjadi kepala seniman kreatif. Itu adalah ciptaanku.

Anak perempuan: Kakek sungguh hebat ! ..

Anak laki-laki: Ya. Aku ingin menjadi sepertimu kakek. Aku akan tertawa, bermain, tidur dan membuat diriku mabuk.

Maekdosu: Itulah yang harus kau lakukan.

Chogee: (memasuki ruangan, dengan suara menegur) Ayah mertua!

Anak-anak: (berlari merangkul Chogee) Ibu!

Chogee: (Kepada Maekdosu) Apakah kau memberikan anggur kepada anak-anak lagi?

Maekdosu: Tidak .. Aku tidak melakukannya …

Bumro: (memasuki ruangn) Ayah!

Anak-anak: (merangkul Bumro) Ayah! .. Ayah!

Maekdosu: Selamat datang kembali.

Chogee: (dengan nada menggoda) Kau datang … (Bumro mengedipkan mata padanya.)

Maekdosu: Jangan lakukan itu. Setiap kali kalian memberikan pertanda satu sama lain seperti itu, kalian mendapatkan seorang anak. Kalian sudah memiliki lima anak. Punggungku sakit, jadi aku tidak bisa mengurus mereka lagi.

Chogee: Ayah!

Bumro: Lagipula, kita tidak punya waktu untuk ‘itu’ sekarang.

Chogee: Mengapa?

Bumro: Yang Mulia telah memerintahkan kita untuk pergi menemuinya sekarang.

KEMUDIAN

Bumro: Tang Mulia. Aku sudah kembali dari Achak setelah menyelesaikan proyek pembangunan.

Jang: sudahkah kau melihat bendungan air membuat aliran air, mengairi lahan pertanian?

Bumro: Ya. Kami telah menciptakan sumber air untuk lahan pertanian. Kami telah menyelesaikan semua proyek konstruksi bendungan yang dimulai dari Selatan. Jadi sekarang, kita akan melihat apa yang telah  Yang Mulia bayangkan, awal dari zaman pertanian padi.

Jang: Aku mengerti ….

Bumro: Guru Mokrasu ada di Sajasa sekarang, dan dia sangat memujimu untuk keberhasilanmu dengan proyek bendungan,

Jang: Ratu sudah menyebutkan kalau Guru Mokrasu ada di Sajasa, dan kalau kami harus pergi mengunjunginya. Jadi aku penasaran tentang dia. Apa yang dia lakukan di sana?

Bumro: Aku tidak tahu pasti. Dia mengurung dirinya sendiri, mengerjakan sebuah proyek.

Jang: Chogee, apakah kau juga tidak tahu mengenai ini?

Chogee: Dia hanya membuat sesuatu yang telah diminta. (

Jang: Apa?

Chogee:  Aku tidak tahu rinciannya!

Jang: Dan Chogee …

Chogee: Ya, Yang Mulia?

Jang: Bagaimana dengan kesehatan sang ratu?

Chogee: Ya?

Jang:  Apakah kesehatannya semakin buruk?

Chogee: Tidak benar.

Jang: Katakan hal yang sebenarnya! Apakah dia benar-benar baik-baik saja?

Chogee: Ya, dia baik-baik saja. Dia hanya merasa sedikit bosan akhir-akhir ini. Jadi tolong, bawanlah ia keluar untuk berjalan-jalan.

KEMUDIAN

Daejang: (membungkuk) Yang Mulia Ratu, semoga perjalananmu menyenangkan. (Anggota Akademi diam-diam membungkuk ke arahnya, sedih.)

Jang: (kepada Daejang) Awasi pasukan selama ketidakhadiranku.

Daejang: Ya, Yang Mulia.

KEMUDIAN

Wangoo memimpin rombongan pesiar.

Raja dan ratu berada di dalam sebuah kereta. Sunhwa merasa kedinginan sehingga Jang memeluknya.

KEMUDIAN

Sunhwa: (di sawah) Apakah ini benar, kalau semua lahan kering menjadi tanah yang subur seperti ini? Aku ingat waktu yang lampau, Sataek Giroo juga mengatakan kepadaku kalau di masa depan, masa pertanian padi akan datang.

Jang: Benarkah?

Sunhwa: Ya. Shilla tahu itu juga. Itu sebabnya Shilla iri dengan lahan datar yang dimiliki oleh Baekje dan teknik-teknik pertaniannya, sehingga mereka ingin merebut wilayahnya..

Jang: Aku tahu. Oleh karena itulah aku sangat tergesa-gesa untuk menaklukkan semuanya. Jika aku tidak dapat memenangkan peperangan Tiga Negara ini, aku akan kehilangan semua yang telah kita capai sejauh ini.

Sunhwa: Tidak, Kau tidak akan kehilangan segalanya. Walaupun Baekje kalah di akhir perang Tiga Negara ini, zaman pertanian padi yang telah dibawa oleh Yang Mulia, zaman para petani yang telah dibuat oleh Baekje… Ini akan menjadi sesuatu yang akan dinikmati oleh semua orang di dalam Tiga Negara. Aku merasa kalau ini adalah warisan yang akan ditinggalkan Yang Mulia. Ini akan menjadi hadiah terbesar yang diberikan oleh Baekjae kepada generasi selanjutnya. Rajaku akan diingat karena ini, untuk kehormatan dan untuk kemurahan hatimu.

Jang: …

Sunhwa: Mengapa kau menatapku seperti itu?

Jang: Bagaimana kau selalu bisa sangat mendukungku? Kau selalu memberiku pengakuan, selalu menyemangatiku. Kau tidak pernah lelah. Bagaimana Kau bisa terus melakukan itu tanpa beristirahat, tidak pernah berubah sedikitpun?

Sunhwa: Karena aku sangat energik. (Tertawa)

KEMUDIAN

Wangoo: Yang Mulia, haruskah aku memanggil Guru Mokrasu?

Sunhwa: Tidak, Yang Mulia dan aku akan pergi menemuinya.

Wangoo: Baik!

Sunhwa dan Jang pergi ke ruang kerja Mokrasu..

Mokrasu: (Menghentikan karyanya, membungkuk) Yang Mulia …

Jang: (menyentuh ukiran yang rumit dari sebuah pedupaan) Apa ini?

Mokrasu: Ini adalah apa yang diminta oleh Ratu, pedupaan emas raja.

Jang: Ratu yang menyuruhmu untuk melakukan ini?

Mokrasu: Dudukan dari pedupaan adalah naga. Ini menggambarkan masa kanak-kanak Yang Mulia dan juga simbol kerajaan.

Jang melihat ratunya.

Sunhwa: Kau pernah menyebutkan kalau ketika kau masih kecil, Kau memilih untuk menyebut dirimu sebagai anak naga.

Mokrasu: Ini diikuti dengan sebuah vas bunga, diisi dengan banyak kelopak, menandakan kelahiran kembali yang berkelanjutan terus. Penutup atas dibagi menjadi lima pegunungan yang mencapai langit.

Jang: Mencapai langit?

Mokrasu: Lima musisi yang berdiri di atas ke 5 gunung itu mewakili orang-orang Haneulchae yang terus menjaga kesetiaan mereka bahkan pada saat pencobaab hebat. Lima tekukur yang ada di antara mereka mewakili rakyat Baekje.

Jang: Rakyat Baekjae?

Mokrasu: Burung phoenix di atas mewakili raja, yang mengawasi rakyatnya sambil duduk di tahtanya.

Jang: Ratuku …

Sunhwa: Kapan kau akan menyelesaikannya?

Mokrasu: Hanya menunggu sedikit lebih lama.

Sunhwa: Yang Mulia. Mari kita pergi ke tempat peringatan ibumu sekarang. Ada sesuatu yang harus kita lakukan di sana juga.

KEMUDIAN

Sunhwa: (kepada Bomyung) beritahu semua orang untuk pergi.

Bomyung: Ya. Setiap orang harus pergi sekarang.

Sunhwa: Kau juga. Pergi ke tempat para pengawal dan menungguku di sana.

Bomyung: Jika kami pergi, tidak akan ada siapa pun di sini.

Sunhwa: Aku ingin sendirian dengan rajaku. Sudah begitu lama kami tidak pernah berdua. Apakah kalian masih ingin menemaniku?

Bomyung dan Chogee pergi.

Jang: (Dia menemukan panci masak dan sayuran yang sudah dipotong siap untuk dimasak) Apa ini?

Sunhwa: Aku ingin memasak untukmu.

Jang: Apa?

Sunhwa: (berlutut untuk menjaga nyala api) Ketika kita hidup bersama sebagai buronan, atau bahkan ketika kita datang ke sini bersama-sama … Sudah kubilang aku akan memasak untukmu, tapi hasilnya terlalu lembek. Selain itu, kau begitu tertekan waktu itu jadi kau tidak merasakan masakanku. Aku akan berhasil kali ini.

Jang: (menariknya bangun) Tidak, aku yang akan melakukannya!

Sunhwa: (mendorongnya menjauh) Tidak, aku yang akan melakukannya. Yang Mulia harus menunggu di sana.

Jang: (menariknya bangun) Tidak, aku yang akan melakukannya!

Sunhwa: (mendorong dia) Aku yang akan melakukannya!

Jang: (menaikkan nada suaranya, tegas) Aku katakan kalau aku yang akan melakukannya. (menghela napas) Jika Ratu yang melakukan segala sesuatunya bagiku dan kemudian meninggalkanmu, bagaimana aku bisa hidup? (Sunhwa berdiri.) Jika Kau terus memberiku segalanya seperti ini … bagaimana mungkin Ratuku bisa hidup? Aku harus melakukan ini. Sepanjang hidupku, aku telah memberimu banyak penderitaan dan rasa sakit. Aku harus memberikan sesuatu kepadamu sebagai gantinya!.

Sunhwa: Namun, Yang Mulia … Siapa yang akan ingat seorang istri yang tidak pernah memasak untuk suaminya?

Jang: Aku akan selalul mengingatnya. Setiap napas yang ia ambil ketika bernapas, setiap lirikan matanya, setiap lesung yang terbentuk setiap kali dia tersenyum. Aku akan mengingat semuanya. Karena itulah kau harus membiarkan aku melakukan hal ini.

Jang mendorongnya ke samping, ia berlutut untuk menyalakan api, kemudian ia yang memasak makanan.( … duh raja rek ….. masak buat ratunya …. Romantis banget …. 😀

KEMUDIAN

Jang menyuapi Sunhwa.

Sunhwa: (perlahan-lahan mengunyah nasi) Raja melakukannya dengan baik dalam memasak. Jika aku yang memasak, hasilnya pasti nanti lembek. Ini benar-benar enak! Sungguh!.

Jang pergi, hatinya penuh dengan kesedihan.

DI LUAR

Jang: Semuanya salahku. Ratuku, Kau pasti sangatlah menderita melihatku berperang melawan ayahmu. Kita seharusnya tidak pernah bertemu. Dan bahkan setelah kita bertemu, aku seharusnya membiarkan kau pergi waktu itu.

Sunhwa: Kau seharusnyat tidak mengatakan itu. Kita dapat menyesali yang lainnya, tapi kita seharusnya tidak pernah menyesal karena kita saling mencintai. Apakah ada orang lain di dunia ini yang lebih bahagia dari kita? Apakah ada pasangan kerajaan lain yang menikah karena cinta seperti yang telah kita lakukan?

Tidak masalah jika salah satu dari kita dari Shilla dan yang lainnya dari Baekje, atau jika salah satunya adalah rakyat biasa dan yang lainnya seorang Puteri… Meskipun semua orang menentang, atau ada perlawanan yang kuat yang akan kita hadapi dalam politik Istana, yang mungkin sajan bisa menjadi lebih menakutkan daripada perang di medan pertempuran … kita tidak tergoyahkan. Apakah ada pasangan lain di dunia ini yang lagu tentang mereka suka dinyanyikan dari mulut orang-orang di seluruh Baekje dan Shilla?

Aku tidak menyesal sama sekali. Tidakkah kau yang memberitahuku kalau nasib bukanlah sesuatu yang  tidak dapat kita hindari, melainkan jalan yang seharusnya dapat kita ghindari tapi tetap saja  kita memilihnya? Itulah yang aku lakukan. Aku bisa saja dengan mudah menghindarimu karena aku seorang Puteri. Tapi aku masih memilih jalan ini. Dan aku mendapatkan segalanya dengan melakukan hal ini. Jadi walaupun aku mati … janganlah menangis. Tidak ada alasan bagi kita untuk menangis.

Jang memegang Sunhwa, sementara Sunhwa bersandar pada dirinya, Jang memasak jamur liar di atas lempengan batu, menyuapi ratunya dengan sumpit yang kasar buatannya..

Jang mengingat …

Ketika mereka masih anak-anak, dan waktu Sunhwa melihat Jang dihukum dengan celana dipelorotkan ke bawah
Waktu Sunhwa datang untuk memanah Jang, kesal karena Jang menolaknya, mengatakan kepadanya kalau itu sudah takdir Jang untuk mematuhi Puteri
Pertama kali Jang memasak jamur liar untuk Sunhwa

Waktu Jang terluka oleh Seochoong dan Sunhwa berusaha menyembuhkannya
Waktu mereka membuat peralatan kayu, dan bebek kayu, menunjukkannya pada satu sama lain
Pada masa sekarang, dengan raja dan ratu yang sudah lebih tua dan memainkan permainan yang sama, dan menampilkan sendok dan merpati kayu, merasa seperti anak-anak lagi

Tiba-tiba, Sunhwa merasa akan pingsan dan dia jatuh dari atas kursinya.

Jang: Istriku … Istriku!

Sunhwa: (membuka matanya dan tersenyum) Bukankah sudah aku katakan supaya tidak begitu cemas? Bagaimana kau dapat selalu jatuh ke dalam perangkapku? Untuk sekali saja, Kau harus tahu kalau aku bercanda.

Jang: (mendesah) Kau benar-benar keterlaluan!

Matahari terbenam. Jang di luar sedang memasakkan ramuan obat untuk istrinya. Sunhwa keluar menghampirinya.

Jang: Di luar masih sangat dingin. Mengapa kau keluar?

Sunhwa: (melihat sungai) Aku suka tempat ini. (Jang sudah siap untuk menekan obat yang telah dimasaknya) Yang Mulia … bangunllah bagiku sebuah biara di sini.

Jang: Sebuah biara?

Sunhwa: Aku benar-benar bermimpi beberapa hari lalu. Rahib Borang datang dan memberitahuku untuk membangun sebuah biara yang disebut “Mireuksa” di danau ini.

Catatan: Mireuk berarti Buddha Maitreya di Korea. Maitreya, yang tinggal di Langit Tushita dari mana ia akan turun sebagai Buddha Masa Depan, dianggap memegang janji pencerahan bagi semua makhluk

Jang: Mireuksa?

Sunhwa: Kemudian nantinya raja dan aku, dan juga banyak orang akan dapat pergi ke dunia kekekalan.

Jang: Baiklah mari kita lakukan.

Jang berdiri dengan membawa semangkuk obat, dan duduk di sampingnya untuk memberikan ramuan itu padanya.  Sunhwa berusaha mengambil mangkuk itu, tiba-tiba pingsan …

Jang: Ratuku!

Sunhwa: (perlahan) Aku hanya bercanda … (Jang sangat khawatir) Aku bilang aku hanya bercanda.

Jang: Ratuku …

Sunhwa: (sulit bernapas) Jangan menangis. Kau tidak boleh menangis. Rajaku paling menawan saat dia tersenyum. Rajaku harus tersenyum … senyum … senyum … karena … (Sunhwa meninggal …)

Jang: (memeluk tubuhnya) Ratuku!.Ratuku … ! Ratuku  …

(…….. airmataku meleleh deh …. wasem …… )
KILAS BALIK

Ketika Jang dibawa sebagai budak ke kamp kerja paksa, dan Sunhwa memanggilnya dari kejauhan
Ketika Jang pertama kali mengetahui kalau dia adalah seorang pangeran dan Sunhwa menghiburnya.
Ketika mereka  bermain-main salju … dan Sunhwa mencoba untuk menghiburnya, memasak untuknya
Selama revolusi, mengembalikan cincin kayu, simbol cinta mereka, kepada Jang.
Selama pernikahan
Waktu mereka melarikan diri bersama-sama, dan ketika Sunhwa menempelkan pisau ke tenggorokannya untuk menyelamatkan Jang.
Selama revolusi ketika mereka harus berpisah, dan mereka berpelukan dengan penuh hasrat.

MASA SEKARANG

Jang terus memeluk Sunhwa.

KEMUDIAN

Sebuah iring-iringan pemakaman bagi Sunhwa sedang berlangsung. Setiap orang memakai pakaian putih, berkabung untuk ratu mereka. Jang sedang mengamati prosesi dari kejauhan, tanpa menangis …

Jang berdiri di tepi danau, berpikir …

Mokrasu: Yang Mulia. …(menunjukkan pada Jang Pedupaan Emas Raja yang telah selesai)
Jang: Pada akhirnya, Ratu pergi tanpa sempat melihat ini.

Mokrasu: Ya … Dia mungkin tahu, karena dia meninggalkanku pesan untukmu. Jika pedupaan perunggu yang meramalkan dirimu yang akan melalui jalan penuh penderitaan, sekarang dia berharap kalau Pedupaan emas ini  akan dapat membukakan jalan yang menyejukkan bagimu.

Raja Seonhwang, yang meninggal di tangan Shilla, Aja Taeja, Raja Weeduk, Raja Hye, Raja Beop (Buyeosun) … dan semua orang yang tewas pada saat itu, termasuk Sataek Giroo … semoga hal-hal seperti itu berakhir. Dia berharap kalau ada masa untuk beristirahat dan ketenangan dapat terbuka bagimu dan rakyat Baekje. Dia juga berharap kalau itu akan menjadi takdirmu mulai dari sekarang.

Suara hati Jang: (memegang Pedupaan Emas) Ya, aku akan melakukannya. Jika Ratuku mengharapkan semuanya itu bagiku, aku akan melakukannya. Tapi ada sesuatu yang tidak kau ketahui Ratuku. Aku bilang kalau takdir bukanlah sesuatu yang tidak dapat dihindari, tetapi itu adalah jalan yang kita pilih untuk melaluinya bahkan ketika kita sebenarnya bisa menghindari itu … Namun, ada satu hal … hanya satu hal dalam hidupku, yang telah aku lakukan karena aku tidak punya pilihan lain lagi … Itu adalah dirimu, Ratuku, aku tidak bisa menghindar darimu. Kerinduanku padamu adalah sesuatu yang aku tidak bisa hindari atau lari darinya … Itu adalah satu hal yang tidak akan kutemukan ketenangan dalam hatiku, bahkan juga tidak akan tergantikan oleh pedupaan ini …Aku merindukanmu … Aku sangat merindukanmu Aku merasa seperti mau mati karena rindu padamu ……

Jang melihat tangannya, dia membuka genggamannya dan ada dua cincin kayu di sana. Mendongak, dia tersenyum, tapi matanya mengatakan hal yang sebaliknya.

T A M A T

Catatan Tambahan:

Masa Pemerintahan Raja Mu (Jang) : 600-641

Selama pemerintahan dari Jang (Raja Mu), Shilla berulangkali dapat dikalahkan, Jang juga pernah meminta bantuan dari China untuk menyerang Ko-Kuryo. Jang juga yang membuat Kuil Mireuksa di tahun 602. Jang memang sebenarnya seorang raja yang peduli dengan rakyatnya, mungkin karena memang asalnya dia dibesarkan sebagai seorang anak dari rakyat jelata. Dia memberikan perhatian lebih pada proyek-proyek konstruksi dengan mengorbankan pertahanan negara, yang dianggap sebagai penyebab kejatuhan dari Baekjae, 20 tahun setelah kematiannya, semasa pemerintahan Uija, anaknya dengan Sunhwa.

Masa pemerintahan Uija: 641 – 660 (tahun 660 Uija turun tahta bukan meninggal)

Walaupun awalnya memiliki hubungan baik dengan dinasti Tang (China), tapi Uija kemudian bersekutu dengan Ko-Kuryo untuk menyerang Shilla. Uija berhasil beberapa kali memenangkan peperangan dan pernah merebut 40 kastil dari Shilla, dia juga pernah mengirimkan 10ribu prajurit untuk merebut Benteng Daeya (Pasti tahu kalau liat Queen Seon Deok!) dan berhasil membunuh menantu dari Kim Chuncu (Anak dari Puteri Chunmyung, Kim Chuncu adalah Raja penerus Queen Seon Deok)

Dalam masa pemerintahan Uija, seperti juga masa pemerintahan ayahnya, banyak pertempuran ‘politik’ di dalam Istana dan juga korupsi yang membuat Istana dalam kekacauan. Pada akhirnya, persekutuan Shilla dan Tang yang berulang kali gagal mengalahkan Ko-Kuryo memutuskan untuk menyerang Baekjae, sebagai sekutu dari Ko-Kuryo.

Pada Tahun 660, armada laut Baekjae dikalahkan oleh armada laut Tang, dan pasukan Shilla yang dipimpin oleh Jenderal Kim Yushin mengalahkan pasukan Baekjae yang dipimpin oleh Jenderal Gye Baek. Baekjae akhirnya kalah, Buyeo-Uija dan kedua anaknya, Buyeo-Hyo dan Buyeo-Yung akhrinya menyerahkan diri dan diasingkan ke Tang (China). Buyeo-Uija wafat di pengasingan dan nantinya pada tahun 2000, sisa-sisa jenazahnya dibawa kembali ke Korea untuk dimakamkan  di desa Neungsan, kabupaten Buyeo, propinsi Chungcheongnam, Korea Selatan, dekat ibukota Baekjae yang terakhir, Istana Sabi.

Anaknya yang lain, Buyeo-Pung lari ke Jepang bersama-sama dengan keluarga kerajaan yang lain dan beberapa bangsawan.

Buyeo-Pung meminta bantuan dari Kekaisaran Jepang untuk mengalahkan Shilla dan Tang dan membangkitkan kembali Baekjae yang telah dikalahkan. Kekaisaran Jepang mengabulkan permintaanya dan pada tahun 660 mengirimkan Jenderal Abe no Hirafu dengan 10 ribu prajurit dan 170 kapal laut bersama dengan Buyeo-Pung (dikenal dengan nama Hosho di Jepang) ke Baekjae, yang disusul dengan pasukan bantuan, terdiri dari 27 ribu prajurit dipimpin oleh Kamitsukeno no Kimi Wakako dan kemudian ditambah lagi dengan 10 ribu prajurit dipimpin oleh Iohara no Kimi,

Tapi usaha itu akhirnya gagal karena Kekaisaran jepang kalah dengan gabungan pasukan Shilla-Tang  pada Pertempuran Baekgang. Hanya kurang dari separuh prajurit Jepang yang dapat kembali ke Jepang.

Para prajurit Jepang mundur kembali ke Jepang dengan banyak pengungsi dari Baekjae, termasuk keluarga raja.. Keluarga kerajaan Baekjae dianggap sebagai ‘tamu kehormatan’ dan tidak terlibat dengan sistem politik di Jepang pada awalnya, namun dengan berjalannya waktu, anggota keluarga dari Kudara, dan juga klan turunannya nantinya akan terlibat dalam politik dan beberapa berhasil menjadi penguasa di Jepang.

Adik dari Buyeo-Pung, Buyeo-Sungwang (Zenko di Jepang) menggunakan marga Kudara no Komkishi (Raja dari Baekjae), yang kemudian disebut oleh orang Jepang sendiri sebagai klan Kudara karena Baekjae diartikan Kudara di Jepang. Keluarga raja Baekjae juga adalah nenek moyang dari beberapa klan yang nantinya pernah berkuasa di Jepang: klan Ouchi, klan Sue, klan Soga, dan banyak yang lainnya.

Pada 17 April 2009, Ōuchi Kimio (大內公夫) dari klan Ouchi mengunjungi Iksan, di Korea untuk memberikan penghormatan kepada leluhur Baekjae-nya.

Iksan dulunya pernah menjadi ibukota dari Baekjae. Dari Iksan-lah cerita dan lagu mengenai Seodong dan Sunhwa tersebar, dan di Iksan juga diadakan perayaan ‘Festival Surga di Musim Gugur’ (Paradise in Autumn Festival). Festival yang diadakan dengan berbagai tema yang disesuaikan dengan sejarah lokal di Iksan, terutama mengenai Seodong dan Sunhwa. Tema-tema itu seperti: Festival Seodong, Festival 10.000.000 Bunga Krisan (Chrysanthemum), dll

———————————————————————————————————–

Andy: Akhirnya tamat juga 55 episode. Ini adalah serial drama TV pertama yang aku buatkan sinopsisnya. Terima kasih buat pengertian, kritik dan dukungan dari teman-teman semua. Dalam beberapa hari ke depan aku mungkin masih mengedit semua sinopsis dari Seo Dong Yo, dan memberikan beberapa gambar pada sinopsis SDY yang belum ada gambarnya.

Terima kasih khususnya pada Priscillia, selain telah membuat subtitle bhs Inggris pada filmnya, juga yang sudah menyediakan sinopsis bahasa Inggrisnya jadi aku tinggal menerjemahkan,dan juga pada Lorac (houlengjai.com) yang sudah memberikan beberapa keterangan tambahan untuk latar belakang drama ini.

86 comments on “Song Of The Prince [Seo Dong Yo] – Episode 55 (Finale)

  1. penantianku tdk sia sia…walo keluarga pd protes krn aku kerjany mantengin laptop dr abis subuh smpe sekarang…aku bnr22 menghargainy aaaloot..thks mas andy..aku msh nangis nih..hiks hiks

    • wahahaha sampe segitunya … tapi makasih … aku juga dari subuh dah mantengin kompi buat kerjain sinopsis ini, tapi kedua ortuku ada keperluan mendadak pas pagi ini, diajak saudara untuk ikut rombongan melamar anak orang 😀 Jadi terpaksa aku yang pontang-panting ke sana kemari buat bahan racikan kue, belum lagi ada orang ambil 300 item barang, tidak ada yang bantu angkat-angkat … jadi kuli deh … wkkwkwkw …. baru selese tadi jam 3 an …. ahahaha … lansung buka kompi lagi lanjut sinopsis … 😀

  2. akhirnya selesai juga saluuuut buat raja baekja (jang) tidak menikah lg tetap setia ma ratunya gimana nasibnya woooyung yah…..TK buat mas andy ditunggu sinopsis laennya yah

  3. hihihi……seeeeeeediiih…., wah bang andy ki jan marai aq nangis wae….., hehehe…akhirnya tamat juga….!!! yg namanya kematian itu pasti dtang juga…., ya mau gmana lagi pasti sedih lah…otomatis nangis….??? ssssaaaaaallluut dec ma bang andy….;) muakasiiih baunyak dec…., tak tunggu drama2 kerajaan yg laen. !!! segera dibuat ya…??? bener2 jadi penggemar beratmu nic bang!!!:) Otomatis juga hasil karyamu…See U…., terima kasih buanyyakkk..:) 😉 😀 !!!

  4. K,andy makasih bgt yah.. My dah nunggu ne dr bis isa mpe ktiduran. Trus bngun gra2 mimpi!n bca sin0psis kk.. Lb bgt mpe kbwa mimpi gala hehe~_^ thank,s f0r u.

  5. finis..thanks kak andy !!nich episode yg paling bikin ngakak ampek perut sakit,tapi juga episode yg paling banyak menguras air mata smpek idung meler hedeww,..bahagia & sedih tumplek blek disini…sekali lagi dan lagi terus lagi..makasi bnyak kak udh bersusah payah buat sinopsis seodong yo..ku do’akan semoga kakak slalu sukses !!daaa…

  6. tadi hbis nonton tayang ulangnya sinopsis seo dong yo episode 41 di LBS udah sedih gra2 jang disiksa trus baca sinopsisx mas Andi seo dong yo episode 55 tambah semakin menjadi g’ bisa nahan….netes dah jadinya mlm2…….hmm….coba akhirnya sunwa g’ mati pasti seneng bgt liatnya……ni ja bru baca sinopsisnya udh kyak gni pa lagi pas nonbton filmx entar di LBS….kykx hrs sedia timba nih….

    Buat mas Andi Q salaut bgt buat karyanya yg udh susah payah nyempet2tin buat sinopsisnya wlaupun sedang sibuk……makasih banyak ya Mas Andi Q tak kan melupakan karyamu……SUKSES SELALU……..

  7. jang kl dilihat sepintas mirip pangeran aja yach he,,he,,,,

    makasih yach mas andy,,, ditunggu sinopsis kerajaannya yang terbaru…

  8. maz andy, kl tidak salah, putri sunhwa saudara dengan deokman tapi kenapa purti sunhwa tidak pernah disinggung dalam cerita queen seon deok??????

    sukses selalu yach maz andy

    • emang …. aku juga nda tahu kenapa Sunhwa tidak pernah disinggung di Queen Seon Deok, tapi yang pasti Sunhwa memang puteri ke 3 shilla: Chunmyung, Deokman, dan Sunhwa 😀

  9. Touching………. That’s all about….. Best Drama Ever….Bung Andy punya DVDnya gak, share dong, nanti kita pesan and bayar ama ente…

    • ga punya, maunya burn ke cd, tapi ga tau ini koq nero ga support sama extensinya, aku harus beli yang premium baru bisa … duit dari mana? 😛

  10. Mas Andi Q mo tanya lagu seo dong yo (Joy) pa g’ da lirik bahasa koreax dan indonesianya???? coz yg q dpt di linkx mas Andi koq cma bhs inggrisnya ya???

    • iya … aku dah cari di internet masih ga nemu … padahal pengin juga bisa nyanyinya … ntar deh kalo sempet kucoba dengerin terus kucatat juga 😀

      • he um Mas Andi coz Q suka bgt ma lagu tu…..dirumah tal setelin trus tu lagu….jd inget jang wkt kecil dlu….xixixixixi….thanks before…..

  11. Setiap manusia pasti meninggal. . .tpi drama korea rata2 sad ending btw finally episode song of prince sgt romantis, sedih,terharu tpi tetap bahagia bwt Jang n Sunhwa. . .

    Sunhwa meninggal duluan dri Jang dan Choi suk bin (dong yi) meninggal duluan jg dri king sukjong. . .

    I love their. . . .

  12. Maksi bg..buat sinopsisnya..salut buat semangatnya..eh ya bg..bisa buatin sinopsis the king and i g’.. Penasaran nih…Maksi bg..buat sinopsisnya..salut buat semangatnya..eh ya bg..bisa buatin sinopsis the king and i g’.. Penasaran nih…

    • the king and i? ceritanya rada melas itu …. tapi tak usahain … cuman antriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii ………. hehheeh … masih ada daftar tunggu nih 😀

  13. Thanks ya mas Andy untuk sinopsis ini…… aq sengaja agak lamaan bacanya (pdhl aq dah liat kalo udah ada dr hr sabtu). Soalx kalo baca yg beginian hrs konsentrasi penuh….gak boleh digangguin ..hehe….. Tetap semangat nulis cerita yg lainx ya….kutunggu drama2 kerajaan yg baru2 ….GBU

  14. d baca berapa kalipun tetep aja sedih. itu br namany cinta..cinta smp maut memisahkn..mas andy klo bs sin huh joonny dimulai dr awal ya..biar gk bingung,soalny br nonton d LBS ny setelah bc sinny d sini..tp dh telat..semakin bingung..bs gk?

  15. Thanks y ko andy.. Bwt sinopsis ny.. Seo dong yo.. Mmg keren abizz.. Nah.. Skrg aq mo nagih janji ny nich.. Kpn mo ljt kn sinop Huh joon ny.. Udh gk sbrn nich..

    • maunya mulai hari ini dr episode 20 …. tapi ga kuat deh …. minta ijin libur satu hari ini dulu ya …. dua hari ini dah ancur deh badanku …. moga-moga besok bisa agak fit … jadi bisa langsung kebut tuh huh joon …. 😀

  16. Moga cpt pulih y ko andy.. Jgn kecewakn fans mu.. he..he.. Klu blh tau huh joon jd Dr istana ny pd episode brp y? Moga cpt pulih y ko andy.. Jgn kecewakn fans mu.. he..he.. Klu blh tau huh joon jd Dr istana ny pd episode brp y?

  17. Walaupun endingnya sunhwa meninggal tetap aja Jang ma Sunhwa telah merasakan kebahagiaan buah dr setiaan mereka thd cinta mereka. Top banget dech episode 55 ini. Thanks mas Andy yg udah rajin posting sinopsis serial ini. Ditunggu lho King Geunchogonya..

  18. makasih….
    akhirnya q bisa tidur lagi…
    hehehehe…

    jangan berhenti berkarya and never give up, kya Jang atau Giroo hahaha

  19. tenkyu mas andy. Akhirnya selesai sudah pai final episod. Jaga kesehatan mas andy..biar bs berkarya lainnya….hiks…hiks..tp kok endingnya gtu sehhhh…..sedih yo…????

  20. akhirnya, untung dpt link ini jdi lega sdh, dri tadi penasran liat epsode trakirny, maksih ya…
    o ia blh ngak minta ost “nya song of the prince, klu blh smuanya ya….
    krim ke emailku sja ya…(slametgalih@gmail.com)

    sya tunngu…..

  21. Wuaaa,episod terakhr malam ini d’LBS tv..hiks sediiih… Putri Sunhwa ko meninggal sich?

    *taraaaaaa,baru nyadar Eunjin pemainx BBF y???
    (hahahaha,emank aku ktinggalan jaman)..td br br0wsing pemain2 Seod0ng y0, txata eunjin lebih tkenal n b’bakat…

  22. seo dong yo uda hbs…………sedih bgt critanya, air mata q menetes terus, makasi mas andi uda nulis sinopsisnya, jd bisa menyiapkan mental!!!!!!!!mas q mhn tanya kira – kira untuk beli dvd/cd seo dong yo ini bisa dimana ya, alna dtmpt q susah bgt cari cd/dvdnya kan produksinya uda lama baget th 2005 an gt????????mhn djwb mas!!!!!!!

    • waaaaaaaaaaa ………… banyak banget yang nanya serupa itu, tapi sori banget … aku dapetnya dari donlod …. dan kompiku kompi jadul, ga bisa burn cd …. kalo mau donlod aja di http://doramax264.com … 😀 sorry banget ya … tapi kalo ada yang tau tolong kasih komen donk 😀

  23. hr ni terakhir nonton song of the prince..mudah2 ntar di ulang lg sm LBS..di tonton brp kalipun gak ngebosenin..btw knp ya klo donlod film tuh lamaaanya minta ampun

  24. sedih yaaa..drama seodong akhirnya tamat jg di LBS,,, acting JANG EN SUNHWA MANTEP ABZ,, ada ga ya,, drama lain yg dibintangi mereka lg????? bakal SERU dech!!!!!!!!

  25. ceritanya keren, romantis, selalu sempat2kan nonton karna bikin penasaran!!

    tp kasihan Jang karna ditinggal Sunhwa..
    memang dia sakit apa??

    ceritanya diambil dr kisah nyata ya??

    • berdasarkan kisah nyata tapi cerita ini adalah fiksi total … soalnya ga ada sejarah lengkap dari King Mu, cuman terkenal soalnya dia menikah sama putri Shilla, Sunhwa dan yang mengarang lagu Seodong … itu aja 😀 Ah .. juga karena dia membangun Kuil yang diminta sama Sunhwa untuk didirikan … lupa namanya 😦

  26. di episode akhir aku terharu banget sampai tes..tes…tes air mataku, pas Giro mau meninggal, ngingat semuanya tentang Sunhwa, aduuuuhhhh…cinta sejati buanget..nget..nget..soalnya persis cinta sejatiku walau aku gak memilikinya….tapi gak kayak Giro geto…

  27. Alo ..
    Thx bgt utk sinopsisnya. Gue nonton film ini gara2 Jo Hyun Jae (pertama kali notice dia di 49 days ). Asli, awalnya cuma karena mau nonton dia aja.. tapi ternyata ceritanya juga bagus. Gue gak terlalu suka sageuk karena kepanjangan dan banyak politik, tapi gue suka film ini. Dan review ini membantu gue utk menemukan episode2 yg wajib gw tonton (jujur aja, banyak yg gw skip karena gw prefer ke cerita romance-nya 😛 .. ).

    So, thx a lot and keep on writing 🙂

  28. slsai juga baca sinopsisx. q pernh nonton di lbs tv tp gak full. syukur ada sinopsisx. bagus banget. tq mas andy bwt sinopsisx. aja…aja…figthing…. buat sinopsis saegek lainnya.
    MAIA

  29. Keren keren..yg td pnasaran jd tmbh pnasaran, nyesel gue g dr dlu nntonnya e g taunya bgs bget, crita nya g d paksain kyk dong yi..thks mas andy…

  30. trims ya mas akhirnya selesai juga aq bacanya. bener-bener cerita cinta sejati,kapan ya di tayangin di tv nasional…?! 🙂

Tinggalkan Balasan ke andyfeby Batalkan balasan