MI IN DO – POTRAIT OF BEAUTY
Matahari sore menyinari lukisan Ssireum milik Kim Hong Do. Shading pada lukisan itu mulai menampakkan efek yang berbeda. Yoon Bok melihat lukisan itu, efek 3D mulai terlihat. Juri mulai mendengar para penonton berteriak kagum.
Semua juri juga terpesona, Jo Nyeon heran, ternyata sinar matahari sore bisa mengubah sebuah lukisan, Ji Mun Ji sependapat dengannya. Perbedaan pencahayaan menimbulkan efek yang berbeda.
Hong Do: “Aku menggunakan warna sepia kuning pada lukisan ini, walaupun warna ini tidak cocok untuk ring Ssireum. Meskipun begitu, warna ini menyerap sinar matahari sore dan warnanya menjadi lebih kuat….jika dilihat sekarang, pertarungannya terlihat perjuangan dan usaha dari para pemain Ssireum. Pemenangnya akan menjadi benar-benar pemenang.”
Ji Mun Ji berkata kalau arti lukisan yang sebenarnya ada pada permainan cahaya. Myung Nyung berkata kalau kesalahan yang dibuat oleh Hong Do ternyata ada maksudnya sehingga mereka menilai ulang lukisan tersebut.
Jo Nyeon menjadi panik,”Masih ada waktu, kalian bisa menilai ulang juga lukisan Hye Won.”
Bo Young Gun menolaknya dan mereka akan memutuskan sekarang. Jo Nyeon terlihat tidak senang saat Jeong Hyang terus menatap lukisan itu. Yoon Bok menatap Hong Do, Hong Do mengangguk meyakinkan Yoon Bok kalau semuanya akan baik-baik saja.
Jeongjo juga sedang melihat langit senja, “Malam ini kebenaran harus diungkapkan.” Hong Guk Young bertanya apakah Jeongjo membuat keputusan. Jeongjo pun mengangguk.
Para juri masih mendengar teriakan dari penonton yang ada di luar. Mereka ingin agar para juri mengumumkan siapa yang jadi pemenangnya. Para pelayan berusaha menenangkan mereka. Seorang pelayan berkata kalau belum ada pemenangnya. Para penontonpun semakin ramai karena mereka terlanjur memasang taruhan. Bila tidak ada yang menang, bagaimana mereka akan membagi uangnya.
Didalam Chawaseo, para juri mendengarkan keramaian di luar. Mereka khawatir kalau mereka tidak segera mengumumkan pemenangnya, maka akan timbul kekacauan. Jo Nyeon kebingungan. Myung Nyung menyuruh Jo Nyeon bertanggungjawab karena dia lah yang mengadakan pertandingan ini. Jo Nyeon masih kebingungan. Myung Nyung mengeluarkan selembar surat garansi yang di tulis oleh Jo Nyeon. Akhirnya Jo Nyeon menyerah, ia berjanji akan memberikan kompensasi pada mereka semua. Para juri pun merasa puas.
Shin Yoon Bok ada di kamarnya bersama Hong Do. Yoon Bok bingung melihat apa yang terjadi. Hong Do menenangkannya dan berkata kalau sekarang ia sedang membalaskan dendam ayahnya sedangkan Hong Do membalaskan dendam temannya. Hong Do teringat percakapannya dengan Kim Myung Nyung.
Flashback.
Myung Nyung bertanya apakah Hong Do menyuruhnya bertaruh pada orang yang tidak bisa memberinya garansi.
Hong Do: “Aku tahu dan telah memikirkannya. Aku akan bisa menghancurkan mereka dalam sekali pukulan dengan cara menghancurkan kekayaannya. Ini adalah metode yang terbaik untuk menjatuhkan mereka. Aku mohon padamu.”
Myung Nyung tidak bisa melakukannya, karena dalam penilaian juri lain akan membantah pendapatnya jika memang tidak sesuai dengan lukisannya.
Tiba-tiba putra Myung Nyung datang, ia memberikan lukisannya pada Hong Do. Hong Do memujinya bahwa lukisannya tidak jelek. Myung Nyung juga melihat lukisan itu dan tertawa, putranya meniru lukisan “Dancing Child” yang pernah dilukis Hong Do untuknya.
Karena merasa usahanya gagal, Hong Do pun meminta diri, tapi Myung Nyung menghentikannya, ia akan bertaruh kalau tidak akan ada pemenangnya. Hong Do kaget.
Kembali ke kamar Yoon Bok. Yoon Bok bertanya kenapa Hong Do tidak menceritakannya lebih awal, Hong Do hanya menjawab kalau Yoon Bok itu orangnya sangat terbuka, sehingga segala emosinya pasti akan terlihat diwajahnya. Hong Do berterimakasih karena Yoon Bok mempercayainya. Yoon Bok berkata karena Hong Do yang menyuruhnya mempercayainya.
Hong Do tersenyum, dan memberitahunya kalau ia telah membuat rencana untuk menjaga Jeong Hyang sehingga Yoon Bok bisa memenuhi janjinya. Yoon Bok tersenyum padanya.
Tuan Gong sudah mendapatkan kompensasinya dan menemui Kim Hong Do. Ia berterimakasih padanya, karena Hong Do ia mendapatkan banyak keuntungannya. Ia ingin memberikan bagian Hong Do tapi Hong Do menolaknya, ia menyuruhnya mengambil semuanya karena ia telah membantunya menyiapkan segalanya. Tuan Gong memastikan kalau ia sudah menyiapkan segalanya.
Hong Do melihat Jo Nyeon yang sedang berjalan. Ia terlihat sangat marah karena kekayaannya hancur.
Yoon Bok mencari Jeong Hyang. Jeong Hyang bertanya kenapa Yoon Bok menyuruhnya pergi meninggalkan kota ini. Yoon Bok menjawab bahwa ini satu-satunya cara untuk menjaganya, jadi ia harus segera berkemas.
Jeong Hyang: “Ada saat ketika aku membencimu pelukis. Membencimu karena kau seorang wanita, menyembunyikan kewanitaanmu. Tapi hatiku masih menyukaimu, jadi itulah sebabnya aku membencimu.”
Yoom Bok: “Aku juga….aku membenci diriku karena aku perempuan. Tapi akhirnya aku mengerti. Karena aku seorang wanitalah aku tertarik padamu. Aku benar-benar minta maaf. Aku hanya memperhatikan perasaanku sendiri dan membiarkan diriku menerima cintamu. Kini saatnya kita berpisah, tapi didalam hatiku, kau adalah wanita yang paling cantik.”
Jeong Hyang:”Pelukis, bagiku kau juga orang yang paling cantik. Orang rendahan sepertiku bisa ada didalam hati seseorang diposisi paling berharga, kau telah mengajariku untuk mengerti hal ini. Tapi aku tidak bisa pergi sekarang, karena akan membuatmu dalam bahaya.”
Yoon Bok terus membujuk Jeong Hyang untuk pergi, karena jika Jeong Hyang sudah pergi, ia akan lebih tenang dan bisa melakukan balas dendamnya pada Jo Nyeon.
Sasuke menemui Kim Jo Nyeon. Jo Nyeon mengeluarkan sebuah surat. Ia berkata kalau ia sudah kehilangan semua kekayaannya, tapi ia masih punya satu kartu. Ia tahu rahasia Yoon Bok.
Ibu Suri Jeong Sun sedang membaca surat, tiba-tiba Jeongjo datang menemuinya. Jeongjo memberikan sebuah hadiah kepada Ibu Suri. Ia membukanya, ternyata hadiah itu adalah sebuah lukisan bunga. Ibu Suri Jeong Sun berterimakasih padanya.
Jeongjo: “Tidak peduli betapa indahnya sebuah bunga, jika ia tumbuh di tempat yang salah, ia akan mengalami kesulitan yang akan meremukkannya bukan? Bukankah ini bunga krisan yang tumbuh di bebatuan, akarnya akan kesulitan untuk meraih tanah yang subur untuk mencari makanan. Tidak peduli betapa indahnya bunga itu.”
Ibu Suri tidak mengerti maksud perkataan Jeongjo. Jeongjo menjelaskan kalau situasi Ibu Suri sama dengan bunga krisan itu, yang tumbbuh di tempat yang salah dan bisa menjadi remuk karenanya.
Kim Jo Nyeon berniat melarikan diri malam itu, ia datang menjemput Jeong Hyang. Ia kaget ketika melihat sangkar burung itu kosong. Ia kembali kaget ketika melihat Yoon Bok menunggunya di kamar Jeong Hyang.
Ia memarahi Yoon Bok dan bertanya dimana Jeong Hyang berada. Yoon Bok menyuruhnya untuk melihat wajahnya dan mengingat siapa dirinya. Jo Nyeon kaget.
Yoon Bok: “ 10 tahun yang lalu, dalam insiden pembunuhan yang melibatkan Pelukis besar dan orang yang menyelidiki kematiannya, pelukis Biro Seni Seo Jing telah dibunuh dengan brutal, apakah kau ingat?”
Jo Nyeon bertanya kenapa Yoon Bok tahu masalah itu. Yoon Bok berkata kalau ia adah Seo Yoon, putri Seo Jing yang telah dibunuhnya. Jo Nyeon heran kenapa ia masih hidup.
Yoon Bok: “Didepan matamu, sekarang kau melihat kalau hal-hal yang kau cintai hilang satu persatu. Bagaimana perasaanmu sekarang?”
Jo Nyeon bertambah marah, ia pun mendekati Yoon Bok dan memegang lehernya ,mencobanya mencekiknya sampai mati.
Hong Do datang menyelamatkan Yoon Bok, Yoon Bok terjatuh ke tanah ketika tangan Jo Nyeon terlepas dari lehernya. Hong Do memarahi Jo Nyeon karena berani mencoba membunuh Yoon Bok. Jo Nyeo bertanya apa tujuan mereka melakukan ini. Hong Do hanya menyuruhnya berpikir di penjara, karena ia telah melakukan perbuatan yang keji.
Petugas Uigembu datang untuk menahan Jo Nyeon. Jo Nyeon berkata kalau ia tidak akan menyerah. Ia tertawa dan berjalan menuju ke arah para penjaga. Sasuke tiba-tiba datang dan membunuh mereka. Ia memegang satu penjaga sebagai tawanan dan memberi sinyal pada Jo Nyeon untuk segera melarikan diri.
Hong Do segera menghampiri Yoon Bok untuk memastikan kalau ia baik-baik saja.
Paginya, Yoon Bok mengantar Jeong Hyang yang akan pergi dengan kapal. Mereka tersenyum satu sama lain.
Jeong Hyang: “Dalam hidupku….aku tidak akan pernah melupakanmu.”
Yoon Bok: “Aku juga tidak akan melupakanmu. Aku mohon….kau harus mencari kebahagiaanmu.”
Jeong Hyang menangis saat ia akan pergi ke kapal. Ia menengok memandang Yoon Bok untuk yang terakhir kalinya. Mereka mengingat kenangan-kenangan yang pernah mereka alami bersama, dari pertemuan di sungai sampai saat mereka bermain ayunan di festival dano. Mereka saling tersenyum, kemudian Jeong Hyang naik ke atas kapal.
Hong Do dan Yoon Bok menghadap Jeongjo. Jeongjo berterimakasih karena mereka telah berusaha keras untuk menjebak Jo Nyeon. Hong Do berkata bahwa Semoga ketika mereka berhasil menangkap Jo Nyeon, mereka juga bisa mengungkapkan orang-orang yang telah menjebak Putra mahkota Sado.
Jeongjo berkata kalau semua ini berakhir, mereka sebaiknya kembali ke Dohwaseo. Hong Do bertanya apakah Jeongjo sudah memaafkan Hye Won, Jeongjo mengangguk, tapi Yoon Bok terlihat khawatir. Jeongjo menyuruh Hong Guk Young untuk mencari orang-orang yang telah berkonspirasi untuk membunuh Kang So Hang dan Seo Jing. Ia berjanji akan mengadili mereka sendiri.
Jang Byeok Soo ditangkap dan dibawa oleh Uigembu. Ia melihat Shin Han Pyeong dan Yi Yin Moon. Jang Hyo Won lari dan memanggi ayahnya. Byeok Soo merasa malu dilihat oleh putranya ketika ia ditangkap Uigembu. Park Dae Su dan petugas kerajaan mencari 5 lukisan yang disimpan oleh Byeok Soo.
Ibu Suri Jeong Sun mendapat berita kalau Jeongjo akan mengembalikan kehormatan Putra Mahkota Sado dari Jo Young Jung dan Kim Gui Joo. Ibu Suri Jeong Sun menjadi kesal. Kim Gui Joo berusaha menenangkannya. Ibu Suri berjanji kalau semua itu tidak akan terjadi. Ia akan berusaha mengagalkannya.
Kim Jo Nyeon dan Sasuke pergi menemui Jo Young Jung. Ia memintanya untuk menyelamatkannya. Tapi Jo Young Jung menolaknya karena Uigembu sudah menerbitkan surat penangkapan Jo Nyeon. Jo Nyeon berkata kalau ia tertangkap maka Jo Young Jung juga akan jatuh. Ia mengeluarkan sebuah surat, surat yang berisi perintah membunuh Kang So Hang dan Seo Jing yang dulu diberikan oleh Jo Young Jung. Jo kaget, ia marah pada Jo Nyeon. Jo Nyeon memohon padanya untuk pergi menemui Ibu Suri, supaya Ibu Suri membantunya. Jo tidak bisa melakukannya karena Ibu Suri sedang resah. Jo Nyeon berkata kalau ia punya obat untuk Ibu Suri. Ia menambahkan kalau Hye Won lah yang bisa menyelamatkan Ibu Suri.
Yoon Bok melihat penemuan aneh milik ayahnya. Ia mendesah dan melihat ayahnya sedang mengerjakan penemuan itu. Yoon Bok memanggilnya, Seo Jing tersenyum padanya.
Lamunannya hilang ketika Hong Do datang dan memanggil namanya. Ia bertanya apakah beban di pundaknya sekarang teras ringan. Yoon Bok berkata kalau semua ini seperti mimpi. Hong Do meyakinkan kalau mereka sudah melakukan semuanya dengan baik.
Kim Hong Do berkata kalau dulu orang banyak yang bilang kalau ia mirip dengan Seo Jing. Yoon Bok berkata kalau mereka tidak mirip. Hong Do memberitahunya untuk menjadi dirinya sendiri setelah semua ini selesai. Hong Do memegang tangan Yoon Bok dan memarahinya karena ia tidak mencuci tangannya dengan baik. Mereka pun tertawa.
Yoon Bok memegang tangan Hong Do dengan lembut dan bertanya apakah tangannya baik-baik saja. Hong Do menjawab kalau tangannya sudah tidak sakit lagi. Yoon Bok berkata kalau ia tidak ingin kembali ke Dohwaseo lagi. Hong Do hanya diam dan mereka bergandengan tangan.
Ibu Suri Jeong Sun bertemu dengan Jeongjo. Jeongjo berkata kalau ia akan mengembalikan kehormatan ayahnya sesuai keinginan raja terdahulu, dengan begitu ia bisa memantapkan posisinya sebagai raja. Ibu Suri Jeong Sun berkata kalau ia akan menyetujuinya jika itu keinginan Raja Yeongjo, ia bertanya apakah ia sudah melihat lukisan Ye Jin yang dibuat oleh Dan Won dan Hye Won. Jeongjo berkata bahwa ia sudah melihatnya dan persis seperti yang ada dalam ingatatannya.
Ibu Suri memberitahunya kalau Hye Won (Yoon Bok) adalah seorang wanita. Jeongjo kaget. Ibu Suri memarahinya dan berkata kalau ia tidak bisa menggunakan tangan seorang wanita untuk melukis Ye Jin. Ini adalah penghinaan bagi kerajaan, jadi Jeongjo tidak bisa mengembalikan kehormatan ayahnya dengan potret Ye Jin itu.
Yoon Bok membersihkan ruang kerja ayahnya. Hong Do datang dan menggodanya, mereka tertawa bersama-sama. Mereka terus bercanda dan memutuskan untuk pergi makan bersama.
Hong Guk Young datang dan memberitahunya kalau Jeongjo ingin bertemu dengan mereka.
Jeongjo bertanya apakah Yoon bok seorang wanita. Yoon Bok tidak berani menjawab, Hong Do mencoba membantunya, tapi Jeongjo malah memarahinya. Ia berkata kalau Yoon Bok telah melakukan penghinaan terhadap keluarga kerajaan. Yoon Bok ragu-ragu, akhirnya ia mengaku kalau ia adalah seorang wanita.
Di kamarnya, Ibu Suri sedang bersama Kim Gui Joo dan Jo Young Jung. Mereka sedang membicarakan apa yang akan dilakukan Jeongjo pada Yoon Bok. Mereka sangat senang dengan kejadian ini.
Kembali ke kamar Jeongjo, Yoon Bok dan Hong Do berlutut di hadapannya. Jeongjo kesal karena mereka membohonginya. Ia bingung bagaimana harus menghukum mereka. Yoon Bok berkata kalau ia bersalah dan pantas dihukum mati. Hong Do tidak rela, ia berkata kalau Jeongjo pernah mengampuni Yoon Bok dan memberitahunya kalau Yoon Bok sebenarnya adalah putri Seo Jing. Jeongjo sangat kaget.
Hong Do: “Dari kecil ia sudah kehilangan orangtuanya, dan tidak bisa hidup sebagai seorang wanita. Aku harap Yang Mulia bisa mengerti takdirnya yang tragis. Ia bukan seorang wanita yang membohongi rajanya, tapi seorang rakyat yang mengalami ketidakadilan dalam hidupnya. Aku mohon, tolong berikan pengampunan dan kemurahan hati untuk semua penderitaannya. Aku mohon padamu untuk mengerti dan memahaminya.”
Jeongjo mempertimbangkannya lagi.
Ibu Suri Jeong Sun sedang minum teh, Jeongjo datang menemuinya. Ibu Suri yang penasaran bertanya apakah Jeongjo sudah memanggil Hye Won dan menyelidiki apakah ia seorang wanita. Jeongjo membenarkan dan berkata kalau Yoon Bok adalah seorang pria. Ia ingin tahu siapa yang menyebarkan rumor ini.
Setelah Jeongjo pergi, Ibu Suri Jeong Sun memanggil Kim Gui Joo dan Jo Young Jung. Ia memukul meja dan memarahi keduanya.
Ia meminta mereka untuk membawa Yoon Bok ke hadapannya. Ia ingin memastikan sendiri kalau Yoon Bok itu adalah seorang wanita. Ia juga menambhakan kalau mereka harus membereskan Hong Do dan semua orang yang terlibat dalam insiden 10 tahun yang lalu. Mereka harus menghilangkan semua saksi yang ada.
Jo Nyeon sedang berjalan bersama Sasuke, ketika sampai di jembatan, mereka di hadang oleh para pembunuh. Jo Nyeon bertanya siapa yang mengirim mereka, tapi mereka tidak mau menjawab. Sasuke berusaha melawan, tapi Jo Nyeon terkena panah. Para pembunuh langsung pergi, sedangkan Sasuke segera berlari ke arah Jo Nyeon. Sebelum meninggal, Jo Nyeon memberi Sasuke tugas terakhirnya.
Jeongjo memandang potret Ye Jin ayahnya, ia teringat percakapannya dengan Hong Do.
Flashback.
Jeongjo mempunyai satu cara untuk menyelamatkan Yoon Bok, ia menyuruhnya segera pergi dari ibukota dan menyuruh Hong Do kembali ke Dohwaseo. Hong Do tidak mau kembali ke Dohwaseo, ia ingin pergi bersama Yoon Bok karena ia satu-satunya putri dari teman baiknya, jadi ia ingin menjaganya. Jeongjo setuju dan menyuruh mereka segera pergi.
Jeongjo merasa sangat sedih. Sedangkan Yoon Bok dan Hong Do berkemas.
Yoon Bok dan Hong Do memulai perjalanan mereka. Yoon Bok bertanya apakah Hong Do tidak menyesal melepaskan semuanya demi dirinya. Hong Do berkata walaupun ia harus menjadi petani pun, ia rela. Sekarang mereka pelukis yang bebas dan bisa melukis sesuai perasaan mereka. Tiba- tiba Yoon Bok kesakitan , kelihatannya kakinya melepuh. Hong Do memarahinya, sudah berapa kali ia berkata untuk mencuci tangan dan kakinya dengan baik. Yoon Bok membalas kalau itu tidak ada hubungannya. Mereka pun duduk dan Hong Do memeriksa kaki Yoon Bok.
Hong Do mencoba melepas sepatu Yoon Bok ketika sebuah panah melesat melewati mereka dan mengenai pohon. Sekelompok pembunuh mendekati mereka. Hong Do dan Yoon Bok segera berlari. Di tengah jalan mereka bertemu Sasuke yang kemudian menyerahkan sebuah surat dari Jo Nyeon. Sasuke kenyuruh mereka pergi dan ia yang akan melawan para pembunuh itu. Sasuke melawan sekuat tenaga, tapi ia kalah jumlah. Ia dihujani panah dan akhirnya meninggal.
Jeongjo bertanya pada Hong Guk Young apakah Hong Do sudah pergi. Hong Guk Young membenarkan. Jeongjo merasa sangat sedih.
Hong Do menemukan tempat bersembunyi, ia segera membuat api. Yoon Bok berkata kalau ia ingin pergi sendiri, jika Hong Do bersamanya, maka ia akan ikut dikejar oleh para pembunuh itu.
Yoon Bok: “Seperti yang selama ini terjadi, karena diriku, banyak orang yang terluka. Orangtuaku, Kak Young Bok, juga Jeong Hyang. Karena diriku mereka harus menderita. Chusan Chona (Jeongjo) juga….karena diriku harus mengalami bahaya. Dan sekarang dirimu guru, yang harus menghadapi bahaya. Aku harus pergi, dengan cara ini mereka tidak akan melukaimu.”
Hong Do: “Di dunia ini tidak ada yang boleh menyakiti kita…….aku tidak akan membiarkanmu pergi. Tanpamu, apakah aku harus hidup dengan lukisanku? Aku akan terus bersamamu sampai ke ujung dunia.”
Yoon Bok: “Bagimu, apa artinya diriku?”
Hong Do: “kau adalah putri sahabat baikku…..muridku…..orang yang ingin kujaga sampai akhir…..kau adalah cintaku….Jangan berpikir tentang hal-hal yang tidak penting!”
Yoon Bok senang. Ia merebahkan kepalanya di bahu Hong Do dan tertidur. Hong Do mengeluarkan surat yang diberikan oleh Sasuke dan membacanya. Ia kaget dan membangunkan Yoon Bok.
Hong Do memberitahunya kalau ia punya rencana baru. Ia akan pergi sebentar dan menyuruh Yoon Bok untuk pergi ke bekas rumahnya, ia akan menemuinya disana. Ia memperingatkan Yoon Bok untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak perlu.
Yoon Bok memegang tangan Hong Do dengan lembut, kemudian membuka balutannya. Ia meletakkan tangan Hong Do di pipinya. Hong Do tersenyum.
Hong Do menyelinap kembali ke ibukota, sedangkan Yoon Bok memutuskan untuk pergi sendiri. Ia mengingat kenangannya dengan Hong Do. Yoon Bok menangis, hatinya terasa sangat sakit. Tapi ia melakukan ini untuk kebaikan Hong Do.
Jeongjo marah mendengar ada orang yang menyerang Hong Do dan Yoon Bok, ia menyuruh Hong Guk Young untuk menjaga mereka. Jeongjo bertanya tentang surat yang di bawa Hong Do. Hong Do menjelaskan kalau surat itu adalah bukti dari konspirasi yang menjebak Putra Mahkota Sado.
Jeongjo berada di ruang tahta. Ia sedang mengembalikan kehormatan ayahnya dengan memasang potret Ye Jinnya disana.
Ibu Suri sedang berusaha menyelamatkan keluarganya. Ia menyuruh Jo Young Jung dan Kim Gui Joo untuk berhenti dari pemerintahan karena Jeongjo sudah memegang barang bukti keterlibatan mereka dalam hukuman Putra Mahkota Sado.
Kim Hong Do berjalan menuju rumah lama Yoon Bok, sambil mengingat percakapannya dengannya.
Scene berganti, Yoon Bok sedang melukis lukisan Mi In Do. Ia terlihat menggunakan baju laki-laki dan perempuan secara bergantian yang melambangkan penyembunyian gender Yoon Bok. Hong Do sampai di rumah lama Yoon Bok, ketika ia membuka pintu, Yoon Bok mendongak. Ketika Hong Do masuk ke dalam rumah, ternyata rumah itu kosong. Ini jelas mereka ada di waktu yang berbeda. Di dalam rumah kosong itu, terdapat lukisan diri Yoon Bok yang ia beri nama “Myself”. Hong Do menyentuhnya dan menangis, kehilangan…
Hong Do: “Aku akan mulai menceritakan sebuah cerita tentang seseorang. Bila aku mengingatnya, aku akan bahagia, jika aku kehilangannya, aku akan merasa sangat sedih. Ia adalah muridku, guruku, temanku dan juga cintaku.”
Yoon Bok naik ke sebuah kapal untuk menghilang dari sejarah.
Hong Do (v/o): “Menurutmu, apa yang dimaksud dengan lukisan?”
Yoon Bok (v/o): “Arti sebuah lukisan adalah untuk memuaskan kerinduan.”
0.000000
0.000000