Hur June / Huh Joon [The Way Of Medicine] – Episode 64 [Finale]

Kepala Daerah menemui Hur June bersama para pengawal dan pegawainya. Hur June memberi hormat padanya. Kepala Daerah menyuruhnya untuk mendengarkan dengan seksama aturan selama ia diasingkan, tidak boleh mengadakan kontak dengan orang luar kecuali seijinnya. Tidak boleh pergi ke kota sekitar, dan jika ia pergi dengan sengaja dan sadar, maka Hur June akan dihukum dengan berat. Kepala Daerah memintanya untuk bertobat dari segala dosa, mengerjakan apa yang bisa ia kerjakan, dan bersikap baik. Hur June memberikan hormat lagi padanya. Kepala Daerah mengajak rombongannya untuk pulang. Baca lebih lanjut

Sinopsis Drama Kerajaan [Sageuk] Korea | https://sinopsisdramakorea.wordpress.com

Hur June / Huh Joon [The Way Of Medicine] – Daftar Episode

  • Judul : Huh Joon
  • Judul Lain : Hur Jun / The Legendary Doctor Heo Jun / The Way of Medicine
  • Jumlah  Episode: 64
  • Wiki D- Addicts: http://wiki.d-addicts.com/Huh_Joon
  • Ringkasan:

Drama sejarah yang luar biasa ini bercerita mengenai kisah hidup yang penuh dengan badai kehidupan dari Huh Joon, seorang dokter legendaris dari masa Dinasti Chosun / Joseon

Huh Joon adalah seorang anak tidak sah dari gubernur Pyong Ahn Do (sebuah wilayah di Korea Utara sekarang) dan menghabiskan sebagian masa mudanya dengan menjadi pemimpin dari kelompok penyelundup. Ketika ia tertangkap, ayahnya mengatur pelarian Huh Joon dan ibunya ke Kyung Sang Do (sebuah wilayah di Korea Selatan sekarang).

Di tempat baru inilah ia bertemu dengan seorang dokter dengan reputasi yang tinggi, dr. Yoo Wee Tae, kemudian Huh Joon menemukan talenta dan ketertarikannya pada dunia pengobatan dan penyembuhan bagi mereka yang sakit. Segera setelah itu, hidupnya mulai berubah sepenuhnya, dari kehidupan seorang penjahat kelak menjadi seorang dokter yang menangani kesehatan Raja.

Baca lebih lanjut

Hur June / Huh Joon [The Way Of Medicine] – Dongui Bogam

Dongui Bogam (東醫寶鑑) adalah buku catatan pengobatan yang disusun oleh seorang Tabib Raja bernama Heo Jun (1546-1615) dan pertama kali dipublikasikan pada tahun 1613 saat Dinasti Joseon di Korea. Judul buku ini secara harfiah berarti “Cerminan Pengobatan dari Timur”. Buku ini dianggap sangat penting dalam pengobatan tradisional Korea dan menjadi salah satu dari buku-buku pengobatan klasik dari Timur saat ini. Dongui Bogam menjadi warisan budaya Korea yang didaftarkan pada Memory of the World Programme UNESCO pada bulan Juli tahun 2009.  Edisi asli dari Dongui Bogam sekarang disimpan oleh Perpustakaan Nasional Korea.

Latar Belakang

Dikenal sebagai salah satu buku klasik di dalam sejarah pengobatan Timur, itu diterbitkan dan digunakan di banyak negara, termasuk China dan Jepang, dan bertahan sebagai kunci acuan dalam mempelajari pengobatan Timur. Pengelompokannya dan penyusunan dari gejala dan obat-obatan yang mempengaruh bagian-bagian tubuh manusia, daripada penyakit itu sendiri, adalah kemajuan yang revolusioner pada masa itu. Itu mengandung wawasan yang di beberapa kasus tidak masuk pada pengetahuan pengobatan dari Eropa sampai abad ke-21.

Penyusunan Dongui Bogam dimulai pada tahun ke-29 masa pemerintahan Raja Seonjo (1596) yang dilakukan oleh para tabib utama Naeuiwon (내의원, “Klinik Kerajaan”), dengan tujuan untuk menyusun secara mendetil pengobatan tradisional Korea. Tabib Raja Heo Jun memimpin proyek itu tapi sempat tertunda disebabkan oleh Invasi Pertama Jepang ke Korea (1592-1598) dan Invasi Kedua (1597–1598) [Pertempuran Imjin]. Raja Seonjo tidak berkesempatan melihat hasilnya, tapi Heo Jun dengan tabah bertahan pada proyek itu dan akhirnya menyelesaikan usaha itu di tahun 1610, tahun ke-2 masa pemerintahan dari Raja Gwanghaegun

Baca lebih lanjut

Hur June / Huh Joon [The Way Of Medicine] – Episode 63

Raja mengatakan kalau ia pernah mendengar, seseorang yang sudah menderita penyakit dalam jangka waktu yang lama akan mendapatkan kembali kekuatannya semula hanya untuk sebentar sebelum waktunya habis.  Itu artinya kalau orang itu harus mengungkapkan semua yang ia ingin ungkapkan sebelum meninggalkan dunia ini. Ratu Inmok terlihat bersedih. Hur June cemas.

Dr. Chung menemui Hur June dan keluarganya yang baru saja keluar, memberitahu Hur June kalau ia harus segera ke Istana sekarang. Hur June heran. Dr. Chung memberitahu kalau Raja tiba-tiba sakit parah.

Menteri Jung bertanya bagaimana kondisi Raja, apakah penyakitnya serius. Tapi Hur June terdiam. Menteri Jung heran dan bertanya lagi mengapa Hur Jun diam saja dan tidak menjawab. Hur Juen kemudian dengan berhati-hati memberitahu mereka semua kalau sulit baginya untuk pulih kembali. PM Sung dan yang lainnya terkejut mendengar kabar itu.

Baca lebih lanjut

Hur June / Huh Joon [The Way Of Medicine] – Episode 62

Para petugas ramuan berhujan-hujan ria, membawa ember untuk menadahi air hujan seperti yang diminta oleh dokter Raja. Mereka sangat heran dan tidak mengerti, tapi karena ini adalah perintah dari atasan maka mereka hanya melakukannya walaupun dirasa tidak masuk akal.

Hur June dan Ohgun menanti di gudang obat Istana. Hur June sangat gelisah hatinya, ia berjalan mondar-mandir di tempatnya berdiri sementara tangannya berulangkali saling mengusap. Hur June kemudian mengambil kotak obat beracun dari atas lemari dan membukanya, ia mengambil sebuah bungkusan kemudian mengangkat sendok. Ohgun terkejut dan bertanya bukankah itu adalah racun arsenik. Hur June meliriknya kemudian menetapkan hati dan menyendok racun itu dan memandanginya …..

* Racun Arsenik adalah salah satu bahan obat yang racunnya sangat kuat, biasa digunakan untuk mengobati kelumpuhan, sesak napas, dan malaria.

Baca lebih lanjut

Hur June / Huh Joon [The Way Of Medicine] – Episode 61

Beberapa tahun telah berlalu …..

Hongchun dan Sehee sedang membantu proses persalinan dari Ratu Inmok. Mereka berdua memberi semangat bagi Ratu Inmok agar tetap bertahan dan menahan rasa sakitnya. Ratu Inmok tampak kesakitan berusaha mendorong bayinya keluar.

Hur June di luar bersama dengan Doji, menunggu dengan gelisah …

Ratu Inmok berusaha dengan segenap kekuatannya, dua perawat masuk, masing-masing membawa baskom berisi air hangat.

Hur June masih menunggu di luar kamar, kemudian terdengar tangisan bayi, Hur June berpandangan dengan Doji, mereka sangat lega. Hongchun keluar kamar dengan wajah senang, Hur June segera bertanya bagaimana dengan sang ibu….

Tahun 1606, Masa Pemerintahan Seonjo, tahun ke 39

Seorang kasim mengiringi Hur June dan Doji untuk menghadap Raja.

Raja sedang menunggu dengan gelisah di luar Paviliun bersama para menteri…..

Hur June dan Doji menemui Raja, yang bertanya apa yang terjadi. Hur June segera memberi ucapan selamat, diikuti oleh Doji. Hur June memberitahu kalau Ratu telah melahirkan seorang Pangeran. Raja tampak terkejut dan bertanya apa benar seorang bayi laki-laki. Hur June mengiyakannya. Raja tertawa senang menoleh pada para menterinya, yang juga memberikan ucapan selamat karena mendapatkan seorang Pangeran. Raja benar-benar senang karena akhirnya ia mendapatkan keturunan lelaki dari Ratu nya.

Baca lebih lanjut

Hur June / Huh Joon [The Way Of Medicine] – Episode 60

Inbin Mama dan Kim Gongryang tergesa-gesa menuju ke kamar Raja, menemui dr. Chung yang sedang menunggu di luar. Inbin bertanya bagaimana keadaannya. Dr. Chung menjawab kalau masih dalam proses pengobatan. Inbin cemas demikian juga dengan Kim Gongryang.

Doji mulai melakukan pengobatan akupungtur. Hur June mengawasinya dan merasa lega karena Doji melakukan semuanya dengan mantap dan benar. Pengobatan akupungtur dilanjutkan terus sampai malah hari. Doji berkeringat banyak karena sangat berkonsentrasi dalam melakukan akupungtur, mengetahui kalau hidupnya tergantung dari keberhasilannya kali ini. Hur June tetap mengawasi semua tindakan Doji.

Kim Gongryang menemui para pejabat dan memberitahu mereka kalau Yang Mulia sudah mulai pulih. Para pejabat sungguh lega dan senang mendengar berita itu.

Hur June dan Doji masih menunggui Raja di kamar. Raja sudah sadar dan duduk. Hur June memberikan ramuan yang sudah dipersiapkan dan memberikannya pada Raja. Doji menanti dengan hati berdebar. Raja meminum ramuan itu sekaligus, kemudian bertanya apakah ia sekarang boleh bangun dan pergi keluar.  Hur June menjawab kalau Raja harus tetap menjaga dengan ketat cara hidupnya maka ia akan pulih sepenuhnya dan tidak akan ada lagi penyakit yang membayanginya. Raja mengatakan kalau Hur June melakukan kerja yang sangat bagus dan meminta maaf karena pernah meragukan sejenak kesetiaan dari Hur June. Hur June merasa lega tapi belum sepenuhnya, ia menyahut kalau dr. Yoo telah melakukan akupungtur dengan sepenuh hatinya, dan itu bekerja seperti jimat yang membantu menyembuhkan penyakit Raja. Hur Jun memohon agar Raja menghargai jasanya kali ini.

Baca lebih lanjut

Hur June / Huh Joon [The Way Of Medicine] – Episode 59

Tiba-tiba terdengar seruan, ”Pasukan Jepang datang! Pasukan Jepang sudah datang!” Para prajurit segera bergegas ke posisi mereka masing-masing untuk mempertahankan Istana. Hur June terkejut.

Hur June mengiringi Pangeran Mahkota menuju ke dinding benteng Istana, Bae Chunsoo menunjukkan jalannya. Pangeran Gwanghae dan Hur June melihat dari sisi dalam tembok ke arah luar, dan sangat banyak sekali jumlah pasukan Jepang yang menyerbu benteng Istana. Banyak di antara mereka membawa tangga untuk digunakan naik ke benteng.  Pangeran Mahkota Gwanghae dan juga Hur June terperanjat melihat jumlah pasukan dari Jepang …..

Pasukan Jepang terus maju tanpa kenal takut, Bae Chunsoo memberikan komandonya untuk menembakkan meriam, para komandan segera memerintahkan para prajurit menyalakan sumbu dan menembakkan meriam ke arah pasukan Jepang. Ledakan terjadi di mana-mana akibat peluru-peluru meriam menyentuh tanah, para prajurit Jepang yang berada di dekat peluru meriam meledak, terlempar dan beberapa tewas seketika. Tapi pasukan Jepang tidak goyah, dengan berani mereka terus maju, meninggalkan yang mati dan terluka di belakang. Para Pemimpin Pasukan Jepang berkuda di belakang pasukan, mengawasi pertempuran itu dan memberikan aba-aba untuk tetap menyerang Benteng Istana Pyeongyang.

Baca lebih lanjut

Hur June / Huh Joon [The Way Of Medicine] – Episode 58

Hur June dan Kim Mangyung melakukan perawatan darurat pada pria yang terluka. Seorang perawat menggendong bayi dan yang lain berdiri di dekatnya, mereka berdua mengawasi Hur June dan Kim Mangyung. Tiba-tiba Ohgun berlari menghampiri mereka dan berseru kalau mereka dalam masalah, pasukan Jepang sedang mendekat. Hur June dan Kim terkejut, mereka bingung …

Sekelompok pasukan Jepang sedang berpatroli mendekati rumah itu. Mereka dalam keadaan siaga siap menembakkan senjata mereka jika ada sesuatu bergerak.

Hur June dan yang lainnya segera bersembunyi dan mengintip dari balik jendela yang terbuka. Tampak seorang prajurit menemukan buntalan buku-buku yang mereka bawa. Hur June dan yang lainnya waswas. Prajurit itu curiga kalau ada orang di sekitar tempat itu dan berjalan menuju ke arah Hur June sambil mengawasi ke sekelilingnya.

Hur June terkejut demikian juga yang lain, mereka segera pergi dan bingung mencari tempat bersembunyi. Hur June, Sanghwa, Ohgun, Ye Jin dan si bayi bersembunyi di sudut rumah, di balik tumpukan ranting kayu bakar, Kim dan perawat yang lain di sudut berseberangan.

Prajurit tadi memeriksa tempat mereka tadi bersembunyi dan semakin mendekat dengan tempat persembunyian Hur June dan yang lain. Hur June mengintip dan kebingungan saat melihat prajurit itu tepat menuju ke tempat persembunyian mereka ….

Baca lebih lanjut

Hur June / Huh Joon [The Way Of Medicine] – Episode 57

Hur June sedang dalam perjalanan pulang saat ia mendengar teriakan “Bunuh semua para bangsawan!” dan melihat beberapa orang, pria dan wanita berpakaian indah, sedang dipukuli dengan kayu oleh orang banyak. Hur June terkejut dan segera menghampiri mereka, menghardik mereka dan menyuruh mereka untuk menghentikan tindakan mereka memukuli orang-orang itu. Tapi seseorang berseru sambil menunjuk Hur June kalau ada bangsawan juga di sana. Banyak orang segera mengejar Hur June yang berlari menyelamatkan diri, tapi Hur June terkepung oleh orang-orang yang tiba-tiba muncul di sekelilingnya. Orang-orang itu membawa celurit, garu, pentungan kayu dan obor, menakut-nakuti Hur June. Hur June menjadi ketakutan dan bingung ……

Hur June berteriak, “Mengapa kalian melakukan hal seperti ini?”

Seorang pria balik bertanya, “Mengapa? Apanya yang mengapa? Siapa yang memeras uang kami? Bukankah para bangsawan seperti dirimu? Yang kalian pedulikan hanya mencari keuntungan pribadi belaka dan berdebat saja dan lihat sekarang siapa yang membuat negera kita dalam kondisi seperti ini? Kita harus membunuh Raja dan para bangsawan! Bunuh! Bunuh!”

Baca lebih lanjut